Minggu,  05 May 2024

Aksi Kudeta AHY Dari Partai Demokrat Terkait Pilpres 2024

NS/RN
Aksi Kudeta AHY Dari Partai Demokrat Terkait Pilpres 2024
Jokowi dan AHY di Istana Negara.

RN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membongkar adanya upaya kudeta. Aksi kudeta itu, AHY langsung menunjuk lingkaran Jokowi di Istana Negara. 

Bahkan, ada beberapa menteri di kabinet yang ikut terlibat. Aksi kudeta diduga terkait Pilpres 2024. Sementara tudingan AHY ini membuat parpol koalisi Jokowi bersuara. 

AHY mengungkapkan sejumlah orang yang melakukan gerakan ambil alih PD. AHY menyebut orang-orang tersebut terdiri dari kader hingga kader yang sudah dipecat karena korupsi.

BERITA TERKAIT :
Pamer Kinerja, Puji-Puji AHY Akhirnya Dibalas Jokowi Juga...
Bang Zaki Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Paluta ke Demokrat

"Sepuluh hari yang lalu kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader PD baik pusat daerah maupun cabang tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai yang dilakukan secara sistematis," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakpus, Senin (1/2/2021).

AHY menyebut pelaku gerakan tersebut terdiri dari internal kader aktif hingga mantan kader yang sudah dipecat. Ada pula kader yang sudah keluar dari PD tapi membuat gerakan pengambilalihan PD.

"Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 orang terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun lalu," ujar AHY.

Sementara itu, ada pula yang menggerakkan dari luar internal kader PD. Sosok ini, kata AHY, seorang pejabat tinggi pemerintahan Presiden Jokowi.

"Sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo," ucap.

Diduga pelakunya akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Pernyataan itu ia sampaikan menyusul informasi yang ia terima soal dugaan pengambilalihan posisi Ketum Demokrat oleh pihak dari lingkaran Presiden Joko Widodo.

Sementara PDIP dan Nasdem menuding kalau AHY seperti sedang halusinasi.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan, pernyataan AHY bersifat tendensius. Ia pun mempertanyakan, apakah AHY sedang melakukan upaya tawar-menawar dengan pemerintah saat ini.

"Itu halusinasi itu, itu halusinasi, tuduhan nggak mendasar, apa sih kepentingan Pak Jokowi untuk ambil alih Demokrat, sedangkan hari ini partai koalisi Pak Jokowi sudah 80%," kata Waketum Partai NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Senin (1/2/2021).