Minggu,  05 May 2024

Isu Kudeta PD

AHY Teriak Kudeta, Para Senior Bongkar Borok Demokrat

NS/RN/NET
AHY Teriak Kudeta, Para Senior Bongkar Borok Demokrat
Para senior dan pendiri PD jumpa pers.

RN - Geger isu kudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus berlanjut. Kali ini para senior partai berlambang bintang mercy keluar. 

Mereka berkumpul di kawasan Kuningan, Jaksel dan menggelar jumpa pers, Selasa (2/2). 

Pendiri Partai Demokrat, Darmizal menyebut bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) merupakan mekanisme pergantian kepemimpinan partai yang konstitusional yang sudah diatur dalam AD/ART partai. 

BERITA TERKAIT :
Digebuki Senior Di Toilet, Taruna STIP Marunda Tewas Hingga Jaringan Paru Pecah 
Pamer Kinerja, Puji-Puji AHY Akhirnya Dibalas Jokowi Juga...

"Wajar jika ada aspirasi yang menginginkan KLB sebagai bentuk kritik atas kepemimpinan AHY. Nama eks Panglima TNI Moeldoko kemudian digadang," kata eks Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat ini.

Politikus senior Partai Demokrat, Ahmad Yahya menyebut bahwa selama ini para senior banyak menerima keluhan akan kepemimpinan AHY. Pertama, DPP di bawah kepemimpinan AHY disebut meminta dan memungut iuran dari setiap anggota fraksi di DPD dan DPC. 

Menurutnya, hal tersebut menjadi beban tersendiri bagi kader Demokrat di daerah. Selanjutnya, DPP juga telah mencederai janji dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. DPP Demokrat disebutnya tidak memenuhi biaya operasional sebesar 50 persen sehingga mesin partai tidak berjalan maksimal.

Selain itu, katanya, kader juga mengeluhkan proses pemilihan calon kepala daerah yang diusung di Pilkada Serentak 2020. Proses penentuan pasangan calon kepala daerah di provinsi, kabupaten, kota yang diusulkan oleh Demokrat pada kepemimpinan sebelumnya diserahkan kepada pengurus DPD dan DPC di daerah masing-masing. Namun, setelah kepemimpinan AHY, sepenuhnya ditarik ke DPP dan tidak memperhatikan usulan daerah.

Kemudian, hasil Pilkada juga banyak yang gagal. AHY dianggap tidak cukup mumpuni memimpin partai ke depan dengan tantangan mencapai parlemen threshold 5 persen atau 7 persen. "Kader Partai Demokrat menginginkan perubahan yang lebih baik ke depan, kembali menjadi partai besar," ujar Yahya.

Eks Ketua SDM, Indag, dan Perhubungan PD, Yus Sudarso menyebut riak-riak di internal yang menginginkan adanya KLB sudah muncul sejak Maret lalu. Menurut Yus, para kader yang resah dengan kepemimpinan AHY ini mengadu kepada para senior. 

"Jadi sebenarnya kawan-kawan daerah yang datang berkeluh kesah, bukan sebaliknya (mereka yang didatangi, red)," ujarnya.

Sementara itu, AHY menyebut ada lima aktor yang ingin mengganti dengan paksa Ketum Demokrat yang sah, dengan menyelenggarakan KLB. 

Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, lanjut AHY, untuk 'memenuhi syarat' dilaksanakannya KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara, yang harus diajak dan dipengaruhi, dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar. 

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarif Hasan sebelumnya menyebut beberapa kader dan mantan pengurus yang diduga terlibat. 

Mereka adalah Johnny Allen Marbun, Marzuki Alie, Max Sopacua dan M Nazaruddin sebagai aktor kudeta. Tapi tuduhan Syarif dibantah Marzuki dan Max Sopacua.