RN - Mudik Lebaran bakal dibatasi lagi. Hal ini terkait lonjakan Corona jika terjadi libur panjang.
Tercatat setiap kali libur panjang, kenaikan kasus Corona bisa 40 persen. Sementara para perantau di Jabodetabek mengaku, kalau Idul Fitri adalah momen di mana anak harus sungkem ke orangtua.
"Sungkem kan gak bisa dibatasi. Saya harap mudik diperbolehkan lah," tegas Nining, perantau asal Jawa Tengah yang tinggal di Cengkareng, Jakbar, Minggu (21/2).
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus
Begitu juga dengan Kholil B. Pria asal Lampung yang kerja di kawasan Bekasi ini berharap agar pemerintah tidak melarang mudik.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah masih belum memutuskan kebijakan apa yang akan diterapkan untuk mudik lebaran nanti. Dia mengatakan bahwa masih akan dibicarakan diantara para menteri koordinator (menko).
“Dan mengenai mudik ini masih dibicarakan antar Menko, apakah seperti tahun lalu,” katanya dikutip dari Akun Youtube Sekretaris Presiden, Sabtu (20/2/2021).
Namun begitu Jokowi memberikan sinyal bahwa mudik mendatang akan tetap dilakukan pembatasan. Dia menyebut bahwa tak ingin kenaikan kasus kembali terjadi pasca libur panjang.
“Tapi dari empat kali kita memiliki libur panjang, long weekend, libur panjang kemarin, semuanya naiknya lebih dari 40%. Ini yang terakhir belum keliatan. Tapi yang tahun baru dan sebelumnya itu lebih dari 40%,” ungkapnya.
“Ini saya udah bilang jangan diulangi lagi, udah. Jangan diulang lagi. Kita sudah empat kali mengalami. Kalau sekali lagi mengalami kebangetan kita,” tuturnya.
Jokowi mengatakan bahwa saat ini belum dapat menyampaikan kebijakan pasti mengenai mudik.
“Hanya modelnya seperti apa, kita belum bisa sampaikan mengenai mudik,” pungkasnya.