RN - Rosario de Marshal pria kelahiran sekitar tahun 1960-an di Timor-Timor dulunya tidak dikenal oleh masyarakat luas. Pria yang tumbuh di era invasi Indonesia ke Timor-Timor ini sekitar tahun 1976-an merupakan pejuang pro NKRI saat gejolak di Timor Timor.
"Dari dulu saya sebelum dikenal pernah berbakti bersama TNI dan Polri. Masalah operasi Seroja di Tim-Tim. Hingga saya datang ke Jakarta ini,"cerita Herkules kepada radarnonstop disela-sela acara Tasyakuran HUT GRIB ke-10 di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis(1/04/2021).
Dirinya mulai ditakuti dan disegani oleh para preman saat menjadi ketua kelompok pemuda dan mengelola kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
BERITA TERKAIT :Istri Preman Pensiun Setia Menemani 'Kang Mus' Saat Terpuruk
Hilangkan Setres, Kang Mus Preman Pensiun Sedot Ganja Di Atas Pohon
Ia juga bersyukur atas perlindungan Allah SWT. Hingga saat ini masih bisa tetap hidup meskipun dulunya mendapat berbagai serangan dari lawannya.
"Disitulah saya bekerja keras turun ke dunia hitam sampai mengakibatkan setiap orang-orang mati. Alhamdulillah, Allah masih memberikan perlindungan. Dan saya yakin, meskipun kita dibacok, ditembak, kalau Allah belum mentakdirkan kita mati. Maka kita tidak akan mati. Itulah perjalanan hidup saya," ungkapnya.
Nama Herkules merupakan pemberian dari anggota Kopassus saat konflik di Timor-Timor. Namun mulai dikenal kalangan luas setelah berkecimpung di lembah hitam dan dimuat oleh berbagai media massa.
"Sampai saya dikenal, bahwa seorang Herkules karena itu juga yang mengenalkan media. Media bisa tulis kita buruk, bisa tulis kita baik, tapi itu bisa menjadi kita dikenal. Kalau media nggak tulis kita, ada buruk ada baik, kita nggak mungkin dikenal. Saya juga ucapkan terimakasih pada media. Karena media saya dikenal," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, Herkules pun mendirikan Organisasi Masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) dan menanggalkan dunia hitamnya dan menunaikan ibadah haji.
Herkules mulai melakukan kegiatan kemanusiaan membantu masyarakat serta mendekatkan diri kepada sang pencipta.
"Sejak awal GRIB didirikan, kita selalu melakukan kegiatan bakti sosial, membantu korban bencana alam, berbagi dengan anak-anak yatim-piatu. Bahkan kita rutin melakukan Jumat Barokah di masjid-masjid. Inilah juga kita tekankan kepada para kader GRIB," tutup Herkules mengakhiri cerita kelamnya.
Bukan hanya itu saja, atas perjuangannya membantu Kopasus dibawah Komando Prabowo Subianto kala itu.
Ia juga meraih penghargaan dari pemerintah RI berupa bintang jasa Seroja, karena sudah berjuang bersama Kopasus dalam mempertahankan NKRI di Timor-Timor.