RN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pengamatan hilal secara serentak di Indonesia untuk menentukan awal Ramadhan 1442 Hijriah. Pengamatan hilal itu akan dilakukan pada Senin (12/4/2021).
"Pengamatan hilal hari Senin tanggal 12 April mulai sore di Ancol untuk BMKG pusat, tapi dilakukan di seluruh Indonesia," ujar Deputi Bidang Geofisika, M Sadly dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (10/4/2021).
Meski demikian, Sadly belum dapat memerinci lokasi mana saja yang akan dijadikan tempat memantau hilal. Yang jelas, kata dia, untuk BMKG pusat akan memantau hilal di Ancol.
BERITA TERKAIT :Neymar Menangkan Al Hilal Usai Absen Setahun
Comeback Neymar Cuma PHP!
"Nanti kami akan sampaikan di mana saja lokasi yang akan dilakukan pengamatan. Tapi kalau di pusat itu akan dilakukan di Ancol ya, untuk melakukan pengamatan dari BMKG pusat," katanya.
Sementara Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat (penetapan) awal Ramadhan 1442 H pada Selasa, (12/4/2021). “Isbat awal Ramadan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Sya’ban 1442 H,” kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.
Menurutnya, karena masih pandemi, sidang isbat akan digelar secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Sidang akan dihadiri Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Sejumlah ormas Islam, antara lain: NU, Muhammadiyah, Persis dan Al Washliyah, direncanakan akan hadir langsung di Kantor Kementerian Agama. Ada juga Ormas Islam yang akan mengikuti proses sidang ini secara daring. “Ada 29 Duta Besar negara sahabat yang diundang. Kami berharap ada di antara mereka yang bisa hadir secara langsung dalam proses sidang,” ujar Kamaruddin.
Sidang isbat akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Lokasi sidang akan disemprot lebih dahulu dengan disinfektan. Peserta terbatas yang diundang hadir juga akan dilakukan pembatasan jarak, pemindaian suhu tubuh, dan wajib mengenakan masker. “Sidang isbat akan disiarkan oleh TVRI sebagai TV Pool, RRI, dan media sosial Kementerian Agama,” jelas Kamaruddin.
Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim menambahkan, sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag. Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung.
Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah Salat Magrib. Tahap ini digelar secara tertutup. “Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI, RRI, dan Medsos Kemenag,” tandasnya.
Ditambahkan Agus Salim, Kementerian Agama akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadan 1442 H di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.