RADAR NONSTOP - Emosi kubu Prabowo-Sandi terpancing atas pidato Jokowi ‘tegas tapi suka marah-marah’.
Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengaku, pidato mantan Gubernur DKI jakarta itu tidak jelas arahnya.
“Justru beliau sedang membicarakan dirinya, karena beliau belakangan ini yang sering marah-marah," kata Ferdinand saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/11/2018).
BERITA TERKAIT :Eks Watimpres Sidarto, Dekat Dengan Jokowi Tapi Kecewa Ke Mulyono
Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
"Karena marah, keluarlah kata gebuk, marah, keluarlah kata sontoloyo, marah, keluarlah ngajarin lainnya berantem. Itu jadi sebetulnya yang suka marah-marah itu ya Pak Jokowi sendiri," sindir balik Ferdinand.
Oleh karena itu, anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menilai, sosok yang disindir Jokowi jelas bukan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Sebab, kata Ferdinand, Prabowo dalam pidatonya selalu menggebu-gebu, dan tak pernah marah.
"Pidato Pak Prabowo itu kan bukan marah-marah, tapi karakter beliau memang suaranya menggelegar dan intonasinya menggelegar, karena basic-nya Pak Prabowo kan tentara," papar Ferdinand.
Sementara itu, Ferdinand menyebut, kemarahan Jokowi memang sulit dilihat publik. Tapi, dari setiap pernyataan dengan intonasi tinggi, itu menandakan Jokowi marah dengan sungguh-sungguh. "Pak Jokowi kan marahnya halus gitu loh, tetapi beliau marahnya sungguh-sungguh," tandas Ferdinand.
Diketahui, sebelumnya, Jokowi melontarkan sindiran itu saat menghadiri pembekalan caleg Hanura di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).
Dalam sambutannya, Jokowi memuji pidato Ketum Hanura Oesman Sapta Odang yang tampak tegas namun tak mara-marah. "Saya senang tegas, tapi enggak suka marah-marah. Karena ada yang bilangnya tegas tapi suka marah-marah," kata Jokowi disambut tepuk tangan para peserta.