Sabtu,  20 April 2024

Inilah Alasan Kuat Kemunculan Liga Super Eropa

ERY
Inilah Alasan Kuat Kemunculan Liga Super Eropa
Ilustrasi Liga Super Eropa - Net

RN – Jagad sepakbola Eropa dihebohkan dengan kemunculan kompetisi baru bernama Liga Super Eropa. Namun, terdapat alasan terselubung berdirinya Liga Super Eropa ini. Apa itu?

Sebanyak 12 klub sepakbola terkaya dan paling elite di dunia pada Minggu (18/4), kompak mengumumkan bahwa mereka berniat menggelar kompetisi antar klub Eropa, bertajuk Liga Super Europa.

Enam klub Liga Inggris termasuk di antaranya, yakni Manchester United, Liverpool, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur dan Chelsea, sudah menyatakan ikut.

BERITA TERKAIT :
Liga Inggris Pakai Teknologi Pendeteksi Offside
Markas Tottenham Hotspur Rawan Tukang Tusuk 

Selain The Big Six Liga Inggris tersebut, enam klub lainnya dari Spanyol dan Italia, yakni Real Madrid, Juventus, Barcelona, Atletico Madrid, Inter Milan, dan AC Milan.

Dalam pernyataan resmi, mereka berencana menambah setidaknya tiga klub pendiri lagi, membuat liga ini bersaing ketat dengan Liga Champions, dan menggelarnya secepat mungkin.

“Kami akan membantu sepak bola di setiap level dan membawanya ke tempat yang selayaknya di dunia,” tutur Presiden Real Madrid, Florentino Perez, yang ditunjuk sebagai ketua pertama Liga Super Eropa.

Melansir dari New York Times, dibentuknya Liga Super Eropa ini tak lain karena sejumlah klub tersebut tidak ingin berbagi pendapatan siaran pertandingan dengan klub yang lebih kecil.

Bisa dipahami. Sistem turnamen Eropa seperti di Liga Champions sejauh ini telah menyalurkan pendapatan ratusan juta dolar tahunan dari siaran televisi dan sponsor ke klub-klub terkaya di dunia.

Namun klub tersebut juga mendukung tim-tim yang lebih kecil di setiap negara, yang berhadapan dengan klub-klub terkaya di satu pertandingan.

Liga Super Eropa menghapus sistem semacam itu. Model liga baru ini fokus pada turnamen antar klub yang paling menarik dan paling sukses, sehingga mereka bisa mendapatkan pendapatan secara maksimal.

Nantinya, klub pendiri akan membagi 3,5 miliar Euro (sekitar Rp 61 triliun) untuk membangun fondasi keuangan yang berkelanjutan.

Dengan modal tersebut, ditambah pendapatan dari setiap pertandingan, maka setiap klub pendiri akan menerima sekitar 400 juta Dolar, atau sekitar Rp 5,8 triliun.