Jumat,  22 November 2024

Kongkalikong Diduga Pegawai Disparekraf DKI Dengan WNI Agar Lolos Karantina Bandara

SN/DIS/RN
Kongkalikong Diduga Pegawai Disparekraf DKI Dengan WNI Agar Lolos Karantina Bandara

RN - Lolosnya Warga Negara Indonesia (WNI) dari karantina bandara Soekarno-Hatta menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Pasalnya, WNI beserta ratusan orang asing itu berasal dari India dengan tingkat positif Covid-19 di negara tersebut saat ini sangat tinggi.

Kepala Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Adi Ferdian mengatakan, dua petugas yang meloloskan seorang warga negara asing atau WNA India dari karantina Bandara merupakan pegawai Pemerintah DKI Jakarta. Keduanya adalah S dan RW.

"Paspor mereka yang diambil dari bandara, menyebutkan mereka bekerja dari Dinas Pariwisata DKI," ujar Adi, Selasa (27/4/2021).

BERITA TERKAIT :
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Inovasi Jakarta Tourist Pass, Bank DKI Raih Jakarta Innovation Awards 2024

Adi mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menyelidiki hal itu. Ia belum mau membeberkan peran serta modus yang dilakukan S dan RW.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Disparekraf DKI menegaskan, dua oknum yang meloloskan warga negara Indonesia (WNI) dari India di Bandara Soekarno Hatta, bukanlah pegawai ASN di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta.

Penegasan ini untuk mengklarifikasi berita yang beredar bahwa kedua oknum tersebut adalah pegawai ASN Disparekraf DKI karena menggunakan kartu pass Disparekraf DKI Jakarta.

“Terkait pemberitaan di media mengenai 2 orang oknum menggunakan pass bandara Dinas Pariwisata, bersama ini kami klarifikasi bahwa kedua orang tersebut bukan pegawai ASN Dinas Pariwisata,” ujar Plt Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta Gumilar Ekalaya kepada wartawan, Selasa (27/4/2021).

Kedua orang oknum yang berinisial S dan RW ini telah diamankan oleh polisi karena ingin meloloskan WNI dari India berinisial JD tanpa karantina. Keduanya S dan RW menggunakan kartu pas yang didalamnya tertulis Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

Gumilar mengatakan, pihaknya tidak mengenal kedua orang oknum tersebut dan tidak pernah merekomendasikan untuk mendapat pass bandara.

“Kami tidak mengenal kedua orang tersebut dan tidak pernah merekomendasikan untuk mendapatkan pass bandara,” tandas Gumilar.