RN - Corona di Pulau Sumatera mengkhawatirkan. Data dari Satgas Corna menyebutkan kalau tren virus yang pertama kali heboh dari Wuhan, China itu terus melonjak.
Hal ini ditegaskan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Dia mengingatkan kepada Gubernur di semua provinsi di Pulau Sumatera, bahwa angka kasus aktif dan kematian Covid-19 disana mengalami tren peningkatan.
“Wilayah Sumatera hampir semua Provinsi mengalami peningkatan kasus, baik kasus aktif dan juga angka kematian. Mohon berkenan para pimpinan di daerah, di wilayah pulau Sumatera untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam melakukan kontrol terhadap aktivitas masyarakat,” ungkap Doni dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional secara virtual, Minggu (2/5/2021).
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus
Padahal, kata Doni, saat ini kondisi Covid-19 di Indonesia sudah menunjukkan kondisi yang bagus. “Saya ingin menegaskan ulang, bahwa kondisi kita sebenarnya masih dalam kondisi yang lumayan bagus ya. Kenapa demikian? Karena kasus aktif kita itu masih berada pada posisi yang cukup terjaga yaitu 5,9 persen. Angka kesembuhannya pun sudah bagus 91,28 persen,” tuturnya.
“Tapi sekali lagi ini belum tentu akan bertahan lama, saya ulangi belum tentu akan bertahan lama kalau kemudian perkembangan beberapa daerah sudah mulai menunjukkan tren kenaikan kasus aktif terutama di Pulau Sumatera,” kata Doni.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah melaporkan bahwa kasus aktif di 19 Provinsi mengalami tren kenaikan yang signifikan. Bahkan, di salah satu provinsi yakni di Kepulauan Riau, kenaikan kasus aktifnya mencapai lebih 180%.
Namun, kata Dewi, ketika dibedah lebih lagi ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan cukup tinggi dan patut untuk mendapatkan prioritas untuk segera diselesaikan.
“Kita bisa melihat di 7 provinsi, di mana kalau kita lihat pada 4 tanggal terakhir terakhir, terjadi kenaikan jumlah kasus aktif cukup signifikan,” katanya.
“Contoh di Bengkulu kenaikannya mencapai 94,9 persen, Kalimantan Barat 59,9 persen, Bangka Belitung 99,5 persen, Kepulauan Riau lebih dari 180 persen, Lampung 100 persen, Sumatera Barat 62,9 persen dan Riau 131,7 persen,” ungkap Dewi.
“Jadi kita harus melihat pergerakan jumlah kasus aktif yang terjadi, ini kita lihat dalam 1 bulan terakhir dan ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” pungkasnya.