Jumat,  26 April 2024

Gak Tahan Lepas Rindu, 18,9 Juta Warga Ngebet Mudik & Paling Banyak Ke Jateng 

NS/RN/NET
Gak Tahan Lepas Rindu, 18,9 Juta Warga Ngebet Mudik & Paling Banyak Ke Jateng 
Ilustrasi pos pantau mudik.

RN - Larangan mudik oleh pemerintah nampaknya tidak mempan. Terbukti saat ini masih banyak warga yang ngebet Lebaran di kampung halaman. 

Untuk menghindari razia, warga sudah banyak yang pulang kampung sebelum tanggal 6 Mei 2021. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengungkapkan survei bahwa sebanyak 7% atau sekitar 18,9 juta orang masih akan tetap melaksanakan mudik meski telah dilarang pada 6-17 Mei 2021.

“Kemudian ini adalah hasil dari survei sekali lagi untuk menekankan pentingnya pengendalian, karena masih ada 7% dari anggota masyarakat kita yang akan melakukan mudik di masa pelarangan mudik itu jumlahnya sekitar 18,9 juta orang,” ungkap Adita dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional secara virtual, Minggu (2/5/2021).

BERITA TERKAIT :
Gugat Prabowo Ke PTUN, Kubu Ganjar Sudah Ikhlas Apa Belum Sih?
29 Caleg PDIP Jateng Terancam Tak Dilantik, Dampak Ganjar-Mahfud Ambruk? 

Adita mengatakan tujuan mudik tertinggi yakni ke Jawa Tengah 38,53%, Jawa Barat (non Jabodetabek) 22,02%, Jawa Timur 11,93%, DI Yogyakarta 8,26%, Jabodetabek 7,34%, Lampung 3,67%, Sulawesi Selatan 1,83%, Bali 0,92%, Kep. Bangka Belitung 0,92%, Riau 0,92%, dan Sumatera Utara 0,92%. 

“Dan kalau dilihat daerah yang menjadi tujuan mudik tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan disusul oleh provinsi yang lain,” ungkap Adita.

Oleh karena itu, Adita meminta hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk mengantisipasi pemudik yang datang. “Jadi ini mungkin harus menjadi perhatian untuk para pimpinan di provinsi tujuan untuk mengantisipasi jika memang ada pemudik yang akan datang ke daerahnya,” katanya. 

Bahkan, kata Adita, sebagian masyarakat dari survei Kemenhub juga masih akan melakukan mudik sebelum tanggal 6 Mei. “Dengan adanya penetapan mudik pun masih ada sebagian anggota masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik itu sebelum tanggal 6 Mei,” tuturnya.

“Jumlahnya cukup tinggi. Biasanya kita lihat itu kebanyakan alasannya adalah karena keluarga atau anak dan istrinya ada di kampung sehingga mereka tetap bersikeras untuk mudik,” ungkap Adita.