Jumat,  19 April 2024

Prabowo & Anies Terkuat

AHY Salip Kang Emil Dan Sandi, Apakah Ini Dampak Kudeta Demokrat? 

NS/RN/NET
AHY Salip Kang Emil Dan Sandi, Apakah Ini Dampak Kudeta Demokrat? 

RN - Nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melejit. Putra SBY itu mendadak naik empat besar survei capres 2024. 

AHY mendapatkan angka 8,8%. Banyak netizen menyebut kalau terdongkraknya AHY karena berkah dari konflik kudeta Partai Demokrat melawan Kepala KSP Moeldoko Cs. 

Diketahui, biasanya sejumlah lembaga survei hanya mendapatkan AHY pada posisi 8-9 besar atau di bawah 2%.

BERITA TERKAIT :
AHY Sebut Pilkada DKI Itu Rasa Pilpres, Sebut Nama Jokowi Yang Melenting? 
AHY Dicecar DPR Soal 78 Pejabat BPN Kesandung Masalah Hukum

Melejitnya AHY berdasarkan hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Diurutan pertama yakni Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Prabowo Subianto masih memuncaki urutan pertama preferensi politik masyarakat sebagai Presiden," kata peneliti LP3ES Erwan Halil dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/5/2021).

Dalam survei ini, Menteri Pertahanan (Menhan) itu mendapatkan tingkat keterpilihan sebesar 16,4%. Sementara, di peringkat selanjutnya diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dengan angka 12,8%.

Selanjutnya, di urutan ketiga ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan angka sebesar 9,6% disusul AHY 8,8%. 

Sedangkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di peringkat kelima dengan angka sebesar 7,5%. Di posisi keenam ada sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan angka keterpilihan sebesar 6,2%.

Erwan menyampaikan bahwa dalam survei ini, LP3ES juga mencari tahu alasan para respondennya memilih tokoh-tokoh tersebut untuk dijadikan preferensi sebagai Presiden. Setidaknya, dia melihat ada lima alasan teratas.

"Berani dan berpengalaman menjadi alasan utama responden dalam memilih tokoh sebagai Calon Presiden. Disusul alasan merakyat, cerdas memberi solusi, dan tegas," ujar dia.

Pengumpulan data survei ini dilakukan pada 8-15 April 2021, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur oleh 120 enumerator. Jumlah sampel 1.200 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih (penduduk usia dewasa) yang tercatat pada Pemilu 2019.

Adapun, sampel yang ditentukan dengan acak bertingkat (Multistage Random Sampling). Dengan Margin of Error +/- 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.