KAHMI JAYA Kecam Kekerasan Israel Di Kompleks Masjid Al Aqsa
RN - Israel terus bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat Palestina disaat bulan Ramadan di Kompleks Masjid Al Aqso. Polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut kepada warga Palestina saat melaksanakan salat Tarawih.
Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Isalam (KAHMI) JAYA, Mohamad Taufik, mengecam, keras tindakan brutal terhadap warga Palestina dari wilayah mereka yang diklaim pemukim Yahudi Israel.
Kesewenang-wenangan Israel kali ini, menurut dia, terjadinya bentrokan berdarah di Kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem pada hari Jumat (7/5) malam waktu setempat. "Pengusiran paksa yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina dari kawasan Syeikh Jarrah, di Yerusalem Timur sangat biadab. KAHMI Jaya mengecam tindakan aksi kekerasan tersebut," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/5).
BERITA TERKAIT :Israel Bom Rusun Di Gaza, Ratusan Mayat Bergelimpangan
Setelah Bela Gaza Palestina, Kini Mia Khalifa Tobat Dari Bintang Film Seks
Taufik menilai, pengusiran paksa dan kekerasan jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB juga hukum humaniter internasional. "KAHMI JAYA mendesak pemerintah mengambil sikap konkret membantu rakyat Palestina," tegas dia.
Wakil Ketua DPRD DKI itu juga mengajak, seluruh alumni HMI dan kader HMI mendukung pembebasan Palestina dari tindakan kekerasan dan keji Israel tersebut. "Sikap KAHMI JAYA jelas. Hentikan segala kebiadaban, kekerasan, kekejaman dan tindakan pengusiran tergadap bangsa Palestina," ucap dia.
Sebelumnya, Polisi Israel menembakkan peluru karet dan melemparkan granat kejut ke arah pemuda Palestina yang melempar batu ke Masjid Al Aqsa, Yerusalem, di tengah kemarahan yang meningkat atas potensi penggusuran warga Palestina dari rumah-rumah di tanah yang diklaim oleh para pemukim Yahudi.
Setidaknya 178 warga Palestina dan enam petugas terluka dalam bentrokan pada malam hari di situs suci tersebut. Ribuan warga Palestina dilaporkan berhadapan dengan beberapa ratus polisi Israel yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara.
Ketegangan telah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki selama Ramadan, dengan bentrokan setiap malam di Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.