Jumat,  29 March 2024

Kapasitas Jamaah 50%

Istiqlal Tak Gelar Sholat Ied, Tapi Masjid Besar Di DKI Adakan Sholat Idul Fitri  

NS/RN
Istiqlal Tak Gelar Sholat Ied, Tapi Masjid Besar Di DKI Adakan Sholat Idul Fitri  
Masjid Istiqlal tak gelar Sholat Ied.

RN - Hampir semua masjid besar di Jakarta bakal menggelar sholat Idul Fitri. Untuk menjaga kapasitas masjid, hanya diperbolehkan 50 persen jamaah.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta KH Makmun Al Ayyubi mengatakan, karena para pengurus masjid seperti Masjid Sunda Kelapa dan Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) telah mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari.

"Hampir semua dan belum ada laporan sampai saat ini yang tidak jadi melakukannya. Karena memang mereka sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, ketika memang udah diperbolehkan Shalat Jumat, tarawih dan lainnya," kata Makmun kepada wartawan, Rabu (12/5).

BERITA TERKAIT :
Warning KPK Untuk Pejabat, BUMN & BUMD, Yang Terima Bingkisan Lebaran Bisa Dipenjara
Diguyur Duit THR, DPRD DKI Banjir Duit, Gak Bahaya Ta?

Yang terpenting, menurut Makmun, ialah menjaga protokol kesehatan saat salat berjamaah mulai dari membatasi kapasitas hanya 50 persen, menjaga jarak, hingga membatasi hanya jamaah terdekat dari Masjid yang diperbolehkan.

"Rata-rata buat shalat Ied. Tapi tetap kita perketatlah prokesnya. Jangan sampai nanti melanggar dan setelah Idulfitri jangan sampai ada kluster-kluster baru," tutur Makmun.

Sementara Masjid Istiqlal Jakarta batal menggelar shalat Idul Fitri 1442 hijriah. Imam Besar Istiqlal, Nasaruddin Umar mengingat kasus pandemi Covid-19 belum usai maka dari itu Masjid Istiqlal kita tutup untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri.

"Setelah kami menganalisis perkembangan di internal dan eksternal Istiqlal, maka kami memutuskan di dalam pertemuan rapat kami tadi. Istiqlal kita tutup untuk tidak menyelenggarakan Idul Fitri," tutur Nasaruddin dalam jumpa pers di pintu VVIP Al-Malik Masjid Istiqlal, Selasa (11/5/2021).

Nasaruddin mempertimbangkan banyak hal untuk menggelar shalat Idul Fitri. Adapun yang pertama mengingat perkembangan kasus Covid-19 yang belum menunjukkan tanda yang lebih baik.

"Kita awalnya diberikan kesempatan untuk membuka 10 persen terakhir ya. Tetapi 10 persen dari 250 ribu itu, itu sama dengan berapa. Itu juga pasti kita akan berjumpa di satu titik temu, misalnya di pintu tempat masuk, penitipan sandal," jelasnya.

Sementara itu, halaman utama masjid Istiqlal itu di lantai 2. Tentunya akan melewati tangga yang sama baik kedatangan dan kepulangannya.

"Kemudian juga setelah kami melakukan simulasi, kira-kira mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi, maka kami menyimpulkan bahwa Istiqlal kita seperti tahun lalu, belum dibuka untuk salat Idul Fitri," tambahnya.

Nasaruddin meminta maaf kepada segenap jemaah dan saudara, Simpatisan, pecinta Masjid Istiqlal karena belum bisa membuka kembali terkait shalat Idul Fitri di Istiqlal. Ia berharap Idul Adha nanti keadaan mulai membaik dan akan kembali dibuka untuk umum.

"Mudah-mudahan insyaallah Idul Adha nanti keadaan sudah lebih baik, maka kita akan buka untuk umum. Saya tahu sudah banyak sekali yang merindukan masjid Istiqlal yang sudah indah dan cantik seperti ini, tetapi kondisi kita tidak memungkinkan untuk membuka, terbuka, melaksanakan Idul Fitri ini," pungkasnya.