RADAR NONSTOP - Partai Demokrat buntung. Sebab, mendukung Prabowo-Sandi tidak mendapatkan apa-apa.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai dukungannya kepada Prabowo Subianto tidak memberikan keuntungan elektoral terhadap partai berlambang mercy.
Menurutnya, pemilu serentak yang menyandingkan pilpres dan pileg hanya berdampak terhadap partai yang memajukan kadernya sebagai calon presiden (capres).
BERITA TERKAIT :Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
"Survei membuktikan saat ini bahwa partai politik yang punya capres sangat diuntungkan," kata SBY saat memberikan sambutannya dalam acara pembekalan calon legislatif DPR RI di Hotel Sultan, Jakarta Pusat (10/11).
Presiden Keenam ini mencontohkan PDI Perjuangan akan menerima banyak keuntungan elektoral karena capresnya adalah Joko Widodo. Sedangkan, Prabowo hanya memberikan keuntungan elektoral kepada Partai Gerindra.
"Suara kedua partai politik itu meningkat tajam. Sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres, suaranya menurun, anjlok. Itu realitas," tandas SBY yang berbicara di hadapan 287 caleg PD.
Berbeda dengan PKS. Partai yang gembar-gembor berlebel dakwah ini malah nagih untung.
Atas ancamannya lah, akhirnya Gerindra menyerahkan kursi Wagub ke PKS. Hingga kini calon wakil gubernur dari PKS sudah siap-siap menjalankan uji kelayakan.
Diketahui, PKS telah mengancam Gerindra akan mematikan mesinnya di Pilpres jika kursi Wagub tidak diberikan ke mereka. Ancaman PKS ini sukses karena M Taufik yang menjadi calon kuat Gerindra menyerahkan kursi ke PKS.