RN - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat sebanyak 36.570 orang masuk ke Jakarta setelah Libur Lebaran Idul Fitri 1442 H. Rinciannya 23.076 warga Jakarta dan 13.494 warga non Jakarta.
Mujianto asal Semarang, Jawa Tengah mengaku, dirinya merantau karena Jakarta dalam urusan gaji masih manusiawi. Kata dia, upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng) jauh berbeda.
"Kalau UMP Pak Anies itu lebih besar ketimbang Pak Ganjar. Di kampung juga susah cari kerja, kalau sinikan banyak walau Corona. Kita ini rakyat mas, rakyat butuhnya kerja dan makan," tegas pria lulusan S-1 ini saat ditemui wartawan di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar, Rabu (26/5).
BERITA TERKAIT :Ganjar Masih Abu-Abu Hadiri Pelantikan Prabowo, Jangan-Jangan Belum Ikhlas?
Pelantikan Prabowo Bakal Dihadiri Ganjar Dan Anies, Tensi Politik Bakal Aman Dan Sejuk
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menetapkan besaran UMP tahun 2021 sebesar Rp 4.416.186. Sementara UMP Jateng pada 2021 Rp 1.798.979 atau naik sebesar 3,27 persen dari besaran UMP Jateng 2020 sebesar Rp 1.742.015.
"Kalau di kampung sudah susah cari kerja dapat gajinya juga kecil mas. Saya cari modal dulu di DKI, nanti ada modal baru buka usaha di kampung," beber pemuda yang biasa disapa Anto.
Anto nekat ke Jakarta setelah membaca berita kalau Anies tidak melarang warga daerah datang. "Makanya saya senang banget, pas baca Pak Anies bilang DKI itu terbuka buat orang daerah," tukasnya.
Perantau lainnya, Ricky Pratama asal Kebumen, Jateng saat ditemui di Stasiun Senen, Jakpus mengaku, dirinya merantau berbekal ijazah SMK. "Saya cari kerja mas, karena Jakarta lebih besarlah gajinya ketimbang di kampung," ungkapnya.
Ricky mengakui sebelum puasa dirinya sudah melamar via online. "Saya melamar via online dan diterima. Untuk awal saya bagian gudang mas di perusahaan ekspedisi kawasan Kebayoran Lama," bebernya.
Diketahui, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin menuturkan, ada sekitar 36.570 orang masuk ke Jakarta setelah Libur Lebaran Idul Fitri 1442 H. Rinciannya 23.076 warga Jakarta dan 13.494 warga non Jakarta.
Angka tersebut berdasarkan data yang dihimpun oleh pengelola RT atau RW melalui aplikasi berbasis website Data Warga.
"Jumlah ini bersifat dinamis karena bisa bertambah sesuai pendataan di lapangan yang masih terus berlangsung," ujar Budi melalui keterangan tertulis, Selasa (25/5/2021).
Lebih jauh dia menjelaskan, pada aplikasi Data Warga diperlukan bukti hasil swab antigen dan PCR agar mengetahui kondisi kesehatan terakhir para pelaku perjalanan dari daerah. Sehingga, pengurus RT dan RW setempat dapat mengambil langkah dan upaya pencegahan Covid-19.
"Berdasarkan data yang masuk sebanyak 13.534 warga dilengkapi surat keterangan Covid-19 baik PCR, antigen, maupun GeNose. Hasilnya, teridentifikasi sebanyak 83 orang positif Covid-19," katanya.
Budi menambahkan, pengurus RT dan RW dapat melakukan registrasi terlebih dahulu di portal datawarga-dukcapil.jakarta.go.id Guna melakukan penginputan data warga ke aplikasi Data Warga. Menurut dia, jumlah pengguna aktif aplikasi tersebut sampai dengan saat ini telah mencapai 29.940 atau sekitar 97,27 persen.
"Kami minta warga dari daerah segera melaporkan kedatangannya melalui pengurus RT di lokasi mereka tinggal supaya bisa segera input datanya menggunakan aplikasi Data Warga," ungkapnya.