RN - Ganjar membalas pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak-pihak yang tak ingin bekerja sama tak boleh mengganggu.
Ucapan Prabowo dibalas Ganjar. Dia mengingatkan, para pengganggu tidak melulu berasal dari luar.
“Iya yang bekerja sama saja bisa ganggu, lho. Saya ingetin lho ya. Jangan sampai kemudian, yang di dalam malah mengganggu,” tegas Ganjar kepada wartawan seusai menghadiri acara Relawan Jangkar Baja, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat sore (10/5).
BERITA TERKAIT :Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun mencontohkan gangguan yang dimaksud. Yaitu ada pihak-pihak yang bergabung dengan pemerintah justru melakukan tindak pidana korupsi.
“Umpama, kita ingin menciptakan pemerintahan bersih, tapi korupsi di dalam (pemerintahan), itu mengganggu,” jelasnya.
“Yang di luar (pemerintahan) jangan-jangan malah membantu, karena mengingatkan yang baik, begitu ya?” imbuhnya menegaskan.
Atas dasar itu, Ganjar menyatakan bahwa pihak-pihak yang berada di luar pemerintahan pun turut serta membantu untuk mewujudkan clean and good governance.
“Dan check and balances akan berjalan. Dan kalau kemudian partai politik, katakan tidak ikut di pemerintahan, masyarakat sipil tidak ikut di pemerintahan lho, masyarakat sipil bisa memberikan catatan-catatan kritis. Jadi kita mesti membuka ruang check and balances itu. Tapi betul kalau mengganggu itu artinya destruktif, saya setuju, jangan,” pungkasnya.
Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya meminta pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama atau gabung pemerintahan agar tidak mengganggu.
"Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi pada mau kerja kok," kata Prabowo.