Sabtu,  27 April 2024

Heboh Pejabat Undur Diri, Wagub DKI: Tak Mampu Kerja, Ya Mundur Secara Gentle

SN/DIS/RN
Heboh Pejabat Undur Diri, Wagub DKI: Tak Mampu Kerja, Ya Mundur Secara Gentle

RN - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyampaikan dalam menyikapi persoalan pejabat DKI yang mundur dari jabatannya, sebaiknya semua pihak belajar dari negara maju dimana ketika yang bersangkutan tidak sanggup menunaikan tugas secara baik, maka yang bersangkutan dengan gentle akan mengundurkan diri.

Bahkan, kata Ariza, sikap demikian merupakan bagian dari budaya birokrasi yang baik. Hal itu ia sampaikan mengingat masalah undur diri pejabat di lingkungan Pemprov DKI kian hari semakin ramai dibicarakan publik.

"Bahkan kalau kita ingin belajar dari negara-negara maju di dunia, orang itu karena sesuatu yang dirasa kurang pas, ya secara gentle ya mundur. Itu juga budaya yang baik," ujar Ariza di Jakarta, Rabu (26/5/2021).

BERITA TERKAIT :
Terancam Gagal ke Senayan, Pengamat: Pras Cocok Jadi Cawagub
Masa Kampanye Pemilu 2024, Melani, Ali, AHY Blusukan Silaturahmi Ke Kawasan Pondok Pinang

Lebih lanjut Ariza menjelaskan, banyak faktor menjadi penyebab seseorang tak lagi mengemban jabatannya. Menurutnya, hal itu lumrah dan telah diatur di dalam ketentuan yang ada.

"Karena meninggal dunia, karena sakit tidak mampu lagi, ada masalah hukum yang berkekuatan hukum tetap, dan lain-lain, termasuk ya mengundurkan diri. Saya kira itu sesuatu yang biasa saja. Orang kan punya hak masing-masing untuk bekerja atau tidak bekerja," katanya.

Sebelumnya, banyak tokoh di Jakarta bereaksi keras atas fenomena undur diri beberapa pejabat di Pemprov DKI. Bahkan, tak sedikit pula yang meminta Gubernur DKI Jakarta untuk introspeksi lantaran diduga kemunduran pejabat tersebut didorong karena situasi pemerintahan Anies yang tidak nyaman.

Seperti dikatakan politisi PSI DKI, August Hamonangan. August menduga, ratusan ASN yang tidak mau ikut lelang jabatan tersebut lantaran kondisi kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibikin tidak nyaman.

Menurutnya, para pejabat eselon II langsung disodori surat pengunduran diri ketika kinerja mereka dianggap tidak sesuai target yang disepakati sebelumnya. Ia menyebut, cara Anies seperti itu terkesan otoriter dan arogan.

“Saya dengar para ASN kurang nyaman karena langsung sodori surat pengunduran diri jika dianggap tidak perform atau tidak sanggup menjalankan target yang diberikan Gubernur Anies, tanpa adanya penilaian yang jelas, ini terlalu arogan,” kata Anggota Komisi A DPRD DKI itu.