RN - PPKM darurat membuat pedagang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat garuk kepala. Para pedagang mengaku dengan aturan menutup tempat usaha membuat pedagang pusing.
"Ini gimana bayar kredit motor oi. Lha, orang Jakarta gak ada yang datang ke Puncak, bisa bangkrut," terang Samudin, pedagang di kawasan Puncak, Sabtu (3/7) malam.
Begitu juga dengan Aisah. Pedagang gorengan dan lontong di Cisarua ini mengaku, langganan dirinya kebanyakan mobil plat B dari Jakarta.
BERITA TERKAIT :Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai untuk Naik Kelas
Daya Beli Anjlok, Sales Mobil: Omzet & Target Amburadul
"Hidup kita itu tergantung warga Jakarta. Kalau mereka di rumah, bisa bangkrut ini, mana ada cicilan motor lagi," keluh emak-emak tiga anak ini.
Sementara Bupati Bogor Ade Yasin melakukan sidak ke beberapa destinasi wisata di Puncak, Kabupaten Bogor di hari pertama PPKM Darurat, Sabtu (3/7/2021). Hasilnya, terdapat dua tempat usaha yang ditutup paksa karena masih nekat beroperasi.
Salah satu destinasi wisata yang didatangi Ade Yasin yakni Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua. Terlihat area satwa tidak beroperasi pada hari pertama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Beberapa wisatawan yang tidak mengetahui penutupan tersebut harus gigit jari karena tidak bisa masuk. Meski begitu, hotel di tempat ini masih buka.
Kemudian, Ade Yasin, yang didampingi Kapolres Bogor AKPB Harun, Dandim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Inf Sukur Hermanto dan lainnya itu bergerak ke Restoran Cimory Riverside di Megamendung. Di tempat ini, area rekreasi dan restoran tutup.
Akan tetapi, terlihat tempat penjualan oleh-oleh tetap buka. Alhasil, tempat itu ditutup paksa selama PPKM Darurat karena tidak termasuk sektor esensial.
Sidak itu berlanjut ke restoran Alam Sunda yang berada tidak jauh dari dari Cimory Riverside. Di lokasi ini, Ade Yasin juga menegur pengelola karena nekat buka dan menerima layanan makan di tempat.
Ade Yasin mengatakan secara umum kondsi di kawasan Puncak hari ini relatif sepi. Namun, memang masih ditemukan beberapa tempat usaha sektor non esensial yang nekat buka sehingga diberikan teguran dan ditutup selama masa berlakunya PPKM Darurat.
"Hari ini kita pantau, Attaawun, Taman Safari, Cimory, Simpang Gadog, dilakukan penyekatan, Alhamdulillah kondisinya cukup patuh. Tadi ada rumah makan, kita sudah sampaikan belum bisa beroperasi normal, rumah makan dilakukan take away," kata Ade Yasin, kepada wartawan di lokasi, Sabtu (3/7/2021).
Ia pun memastikan tempat wisata dan sektor lainnya yang tidak dipebolehkan selama PPKM Darurat tidak beroperasi. Termasuk di dalamnya wisata alam.
"Jadi ini aturan yang tidak bisa di tawar-tawar sudah dari pusat, di implementasikan di bawah. Mudah-mudahan kasus hari ini tidak ada kenaikan Covid-19, sehingga kita bisa melandai lagi," ungkapnya.
Sedangkan, untuk hotel masih diperbolehkan beroperasi dengan pembatasan dan protokol kesehatan ketat. Meski begitu, pengelola tetap diminta memastikan tamu hotel bebas dari covid-19.
"Saya himbau juga kepada pemilik hotel agar juga waspada karena jangan sampai ada orang yang mengisolasi di sini di hotel misalnya tapi tidak bilang kalau dia positif. Jadi kalau ada hotel yang menerima tamu lebih dari 3 hari atau 7 hari sebaiknya PCR dulu supaya semuanya aman," tutup Ade Yasin.