Jumat,  29 March 2024

Asuransi Equity Life Indonesia Ngaku Salah, Kaum Nyinyir & Pengamat Yang Sok Tau Malu Dong  

NS/RN
Asuransi Equity Life Indonesia Ngaku Salah, Kaum Nyinyir & Pengamat Yang Sok Tau Malu Dong  
Tangkap layar permohonan maaf.

RN - Masih ingat saat Anies Baswedan sidak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Banyak yang nyinyir karena Anies yang berlaku tegas terhadap pelanggar. 

Tapi kini para kaum nyinyir dan pengamat yang ngakunya orang terkenal itu bakal malu. Sebab, perusahaan asuransi PT Equity Life Indonesia mengaku bersalah telah melanggar kebijakan PPKM Darurat.

Hal itu disampaikan PT Equity Life Indonesia melalui akun media sosial Istragram, Sabtu (10/7). 

BERITA TERKAIT :
Emak-emak di Jakut Teriak Beras Mahal, Komunikolog: Pemerintah Harus Cari Solusi
Peringati Hari Guru Nasional, Pengamat Pendidikan Sarankan Ini ke Pemerintah

"Kami telah melakukan tindakan koreksi dan perbaikan serta senantiasa secara terus menerus melakukan pengawasan," demikian pengakuan yang dikutip redaksi. 

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sidak ke kantor PT Equity Life Indonesia dan Ray White Indonesia di Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat pada Selasa (6/7). 

Saat melakukan sidak, Anies tampak geram lantaran perusahaan tersebut selain melanggar aturan PPKM Darurat juga mempekerjakan perempuan yang sedang hamil. 

Namun Corporate Communication PT Equity Life Indonesia, Yuliarti, sempat mengaku bahwa perusahaannya masuk dalam kategori sektor esensial dan telah mengikuti sesuai aturan. 

Dengan klarifikasi ini, PT Equity Life Indonesia menyatakan turut mendukung dan berjanji akan mentaati ketentuan PPKM Darurat.

Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) sebelumnya menyindir seorang pengamat Jakarta yang kerap asal ngoceh. FPPJ menilai, seorang pengamat itu kalau bicara harusnya punya data dan fakta.

Hal ini dikatakan Ketua FPPJ Endriansah dalam siaran pers-nya, Kamis (8/7) malam. Aktivis yang biasa disapa Rian ini menyatakan, agar pengamat bisa lebih matang lagi dalam menanggapi isu-isu yang ada. Seperti soal Gubernur Anies Baswedan sidak PPKM darurat.