Jumat,  22 November 2024

Udah Langka

Emak-emak di Jakut Teriak Beras Mahal, Komunikolog: Pemerintah Harus Cari Solusi

HW
Emak-emak di Jakut Teriak Beras Mahal, Komunikolog: Pemerintah Harus Cari Solusi
Beras Bulog/RN

RN - Kelangkaan dan naiknya harga beras membuat rakyat menaruh harapan besar agar pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta khususnya dapat segera menanganinya.

Sehingga tidak ada lagi jeritan emak-emak khsususnya di Jakarta Utara mengenai hal tersebut. Terlebih bantuan-bantuan yang saat ini tak kunjung turun.

"Puyeng kalau harga beras terus naik. Mending kalau ada berasnya. Kadang juga tidak ada. Sekalinya ada harganya bisa 14 sampai 15 ribu perliternya. Coba pemerintah dengarkan keluhan kami,"tutur Khairunisah emak-emak di Jakarta Utara, Sabtu(24/02/2024).

BERITA TERKAIT :
Wahyu Suparyono Dirut Bulog, Semoga Erick Thohir Bukan Pilih Orang Yang 'Kaleng-Kaleng'
Peneliti ITS: Podcast Nofel Hanya Menjatuhkan Karir Politiknya, Perlu Kedewasaan Berfikir

Belum lagi kata dia, dalam waktu dekat akan datang bulan suci Ramadhan. Sehingga perlu adanya stok beras untuk keluarga.

"Sekarang bulan Sya'ban, bulan depan udah mau puasa. Kalau kenaikan dan kelangkaan beras tidak bisa diselesaikan bisa modar,"tandasnya.

Menyikapi keluhan emak-emak, Komunikolog sekaligus Pengamat Kebijakan Publik Tamil Selvan mengatakan, pemerintah DKI Jakarta maupun pusat harus segera mencari solusi dalam persoalan tersbut.

"Ya terkait terjadi kelangkaan beras ya di DKI Jakarta maupun di beberapa Provinsi di Indonesia. Saya kira kita tidak dalam konteks mencari siapa yang salah siapa yang salah dalam hal ini. Tapi lebih dari itu, kemudian cari solusi bagi kepentingan nasional, pemerintah harus ambil sikap dalam hal ini,"ujarnya.

Pria yang akrab disapa Kang Tamil ini juga kerap memperhatikan perkembangan persoalan dari kanal-kanal baik dari media massa mapun media sosial. Terlebih banyaknya stok beras di Bulog sebagai cadangan.

"Pemerintah harus mengambil sikap sebagai antisipasi jangka pendek. Artinya apa, untuk jangka pendek ini ya cadangan-cadangan beras itu harus bisa disalurkan,"pungkasnya.

Lanjut Kang Tamil, tentu penyaluran beras dari bulog ini harus tepat sasaran. Sehingga tidak memberikan celah para tengkulak.

"Jangan sampai penyaluran beras itu menjadi celah bagi para tengkulak. Nah setelah solusi jangka pendek ini bisa dientaskan. Baru pemerintah memikirkan solusi jangka panjang,"ketusnya.

Kang Tami juga memaklumi kenapa emak-emak pada teriak mengenai naiknya harga dan langkanya beras.

"Karena hari ini saya melihat masyarakat mulai resah kenapa.?. Karena beras yang tadinya harga perkilo itu plus-minus Rp 10 ribu-11 ribu, hari ini sampai Rp 14 -15 ribu. Bahkan kalau ada berasnya gpp. Ini udah Rp14 rib berasnya gak ada.,"bebernya.