RN - Adanya vaksin berbayar menuai pro kontra. Pertanyaannya adalah, apakah vaksin bayar lebih ampuh dari yang gratis.
Diketahui, selama ini masyarakat mendapatkan vaksin gratis. Munculnya, vaksin berbayar menulai pro dan kontra.
"Apakah yang bayar lebih ampuh vaksiny dari yang gratis. Tolong min, jelaskan agar gak gagal fokus," ungkap netizen.
BERITA TERKAIT :Jual Rumah Gampang-Gampang Susah, Begini Tips Agar Cepat Laku
Jabar Rawan Stunting, Balita Pendek Masih Marak
Ekonomi senior Faisal Basri menyebut vaksinasi berbayar akan melukai perasaan masyarakat yang tidak mampu. Sebab, orang kaya bisa mendapat vaksin lebih cepat. Padahal, vaksinasi seharusnya diberikan berdasarkan prioritas.
"Misal saya orang kaya, nggak mau antre, saya ke Kimia Farma deh, kan vaksinasi ini dibagikan dengan prioritas, prioritas itu berdasarkan risiko. Kalau Kimia Farma nggak, siapa yang bisa bayar dia yang dapat. Teriris nggak hati rakyat yang nggak punya uang," ujarnya.
"Bansos aja Juli, Agustus cuma Rp 300 ribu per keluarga per bulan, nggak sanggup mereka bayar vaksin itu," ungkapnya.
Diketahui, Kimia Farma melayani vaksin gotong royong individu dengan biaya Rp879.140 untuk dua kali dosis vaksin. Vaksin berbayar ini menggunakan Sinopharm.
Namun demikian, baru 8 klinik Kimia Farma yang siap melayani vaksin Covid-19. Diharapkan pelayanan vaksin gotong royong individu ini mempecepat pembentukan kekebalan tubuh masyarakat di tengah lonjakan virus corona.
Vaksin Berbayar di 8 Klinik
Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro mengemukakan pelayanan Program Vaksinasi Gotong Royong berbayar bagi individu sudah bisa diakses di delapan jaringan Klinik Kimia Farma.
Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro mengemukakan pelayanan Program Vaksinasi Gotong Royong berbayar bagi individu sudah bisa diakses di delapan jaringan Klinik Kimia Farma.
Adapun, 8 (delapan) klinik VGR Individu tahap perdana yang akan memberi pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari
2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari
3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari
4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari
5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari
6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari
7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari
8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari
Sementara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mendukung langkah pemerintah yang membuka layanan vaksin berbayar. Vaksin diharapkan dapat mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity).
Hotman Paris mengatakan program vaksin berbayar ini sudah dilakukan di Amerika Serikat (AS) dan berhasil menurunkan tingkat pandemi COVID-19. Dengan begini vaksinasi COVID-19 bisa dengan mudah didapat masyarakat di tempat yang telah ditentukan.
"Inilah yang sudah lama Hotman teriak-teriak dari tahun lalu, Hotman sudah teriak-teriak agar segera dibuka vaksin mandiri khususnya agar dibuka kesempatan bagi perusahaan swasta untuk mengimpor vaksin ke Indonesia," kata Hotman Paris dikutip dari Instagram resminya, Minggu (11/7/2021).