Jumat,  19 April 2024

Indonesia Kena Bully, Dituding Biang Kerok Penyebaran Corona Di Singapura 

NS/RN/NET
Indonesia Kena Bully, Dituding Biang Kerok Penyebaran Corona Di Singapura 
Ilustrasi Singapura lockdown.

RN - Lonjakan Corona membuat Indonesia kena bully. Beberapa negara mulai menutup diri dari kedatangan warga Indonesia. 

Bahkan, pejabat kesehatan Singapura menyebut sebuah kemungkinan bahwasannya kasus-kasus yang terjadi kluster Covid pasar ikan Jurong berasal dari Indonesia.

Mengutip Straits Times, Kenneth Mak, Direktur Pelayanan Medis di Kementerian Kesehatan Singapura, menyebut bahwa pihaknya menduga ada semacam pola dalam penyebaran kasus ini yang mirip dengan penularan kasus impor dari Indonesia.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

"Kami mengidentifikasi varian kekhawatiran dengan fitur yang mirip dengan apa yang kami lihat dalam kasus lain yang kami temukan dalam kasus impor dari Indonesia," katanya.

Meski begitu, ia juga menyebut hal ini memerlukan pengamatan lebih lanjut mengingat banyak kejadian yang belum terhubung dengan baik.

"Jadi kami yakin penularan Covid-19 di cluster ini sudah masuk, mungkin lewat jalur laut, ke pelabuhan perikanan, kemungkinan dari kapal nelayan Indonesia atau kapal nelayan lain yang membawa ikan ke pelabuhan. Mekanisme penularan yang tepat dari kapal ke orang yang mengoperasikan kios di pelabuhan tidak sepenuhnya jelas."

Lebih lanjut, Kenneth juga membuka lembaran kemungkinan lainnya yakni dengan adanya kerumunan di pelabuhan dan pasar ikan itu.

"Meskipun telah ada upaya untuk membuat operasi di pelabuhan perikanan tanpa kontak, sangat sulit untuk mempertahankan langkah-langkah pengelolaan yang aman di sana karena lingkungan yang panas dan lembab serta sifat kegiatan di sana," terangnya.

Meski begitu, pihaknya menekankan bahwa ikan-ikan yang masuk di pasar Jurong tetap aman untuk dikonsumsi. Ia menyebut bahwa warga tidak perlu khawatir dengan ikan-ikan itu.

"Kami tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa penularan terjadi melalui ikan yang terkontaminasi. Kami percaya bahwa ikan yang masih kami konsumsi dan nikmati tetap aman untuk dikonsumsi," tambahnya.

Singapura sendiri memutuskan untuk memberlakukan kembali tindakkan penguncian ketat setelah kasus infeksi corona di Negeri Singa itu meningkat secara signifikan. Pembatasan ini akan berlaku mulai Kamis, (22/7/2021) hingga 18 Agustus mendatang. Dalam pembatasan ini, beberapa aturan pertemuan akan dibatasi dan makan di luar akan dilarang

Pasar ikan Jurong setidaknya mencatatkan 314 kasus hingga Selasa (20/7/2021) siang. Selain pasar ikan Jurong, kluster yang paling besar lainnya adalah yang terkait dengan sebuah lounge karaoke, yang menyumbang 120 kasus.

Singapura merupakan salah satu negara yang cukup berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Sejak pandemi melanda, Singapura hanya mencatatkan 63.245 kasus Covid-19. Angka ini diiringi dengan 36 kematian.

Hal ini membuat pemerintah negara itu berpikiran untuk mempersiapkan penduduknya agar dapat menghadapi Covid-19 sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Nantinya infeksi corona akan ditanggapi layaknya flu biasa dan fokus pelaporan Covid hanya akan difokuskan kepada pasien infeksi yang mendapatkan perawatan. Selain itu, akan ada pelonggaran tertentu bagi warga yang telah divaksin.