Selasa,  19 March 2024

Rani Dicibir

Banyak DPRD DKI Gak Turun Tapi Sok Tau Bicara Corona 

NS/RN
Banyak DPRD DKI Gak Turun Tapi Sok Tau Bicara Corona 
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani.

RN - Ulah DPRD DKI Jakarta memang bak sultan. Mereka jarang turun menemui rakyat ke bawah. 

Tapi, giliran bicara soal Corona, para politisi Kebon Sirih itu sudah seperti yang paling pintar dan tau. Padahal, fakta lapangan dan yang diucapkan oleh DPRD jauh berbeda. 

"DPRD itu datang ke kampung kalau mau pemilu aja. Kalau lagi rakyat susah kaya gini boro-boro," teriak warga Tambora, Jakarta Barat saat ditemui wartawan, Kamis (29/7). 

BERITA TERKAIT :
Ketua Komisi E DPRD DKI Iman Satria Terancam Jadi Pengangguran 
Jokowi Memihak & Mau Ketemu Mega, Puan: Saya Tunggu, Kapan?

Pengamat politik Adib Miftahul mengaku, harusnya para dewan di Jakarta bisa turun gunung bahu membawahu membantu rakyat. "Ini cuma ngoceh-ngoceh di media dan medsos kaya turun aja," terangnya kepada wartawan. 

Adib mendesak kepada para pimpinan partai tingkat DPP agar menindak anak buahnya yang malas dan hanya menikmati gaji buta alias gabut. 

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) ini mengaku, dari hasil penelusuran hanya segelintir dewan yang mau menemui rakyatnya di bawah. "Dari 106 anggota paling hanya 2-3 persen yang turun. Sisanya, entah ke mana," terang Adib.

Seperti diberitakan, beberapa anggota DPRD memang koar-koar soal Corona. Lucunya, data para politisi itu sering ngawur. 

Sebut saja Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani. Politisi ini mungkin tidak bisa membedakan antara ICU dan IGD di rumah sakit. 

Diketahui, tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan yang ada di Ibu Kota menurun. Bahkan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) yang juga Ketua Gerindra DKI Jakarta menyebut, saat ini, keterisian di ruang ICU sebesar 89 persen.