RN - Ketua DPC PPP Kota Bekasi yang sekaligus Anggota DPRD Kota Bekasi, H. Sholihin memberi perhatian khusus terhadap perlindungan anak-anak yang kehilangan orang tua akibat keganasan wabah Pandemi Covid-19.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bekasi harus memiliki data khusus terkait anak-anak kurang beruntung tersebut untuk kemudian memberikan bantuan dan perlidungan kepada mereka.
“Hingga saat ini, saya belum melihat adanya data khusus terkait anak-anak Kota Bekasi yang kehilangan orang tua mereka karena wabah Pandemi Covid-19. Kita perlu data tersebut sebagai langkah untuk memberi perlindungan dan juga bantuan. Untuk itu saya meminta kepada Pemerintah Kota Bekasi agar mempublikasikan data Anak Yatim yang orang tuanya terdampak (meninggal dunia) Covid-19," papar Gus Shol - sapaan akrabnya kepada radarnosntop.co, Jum'at (12/8/2021).
BERITA TERKAIT :Curhatan Warga Penjaringan Soal Problematika Ijazah Tertahan Hingga Terancam Anak Tak Ikut Ujian
19,9 Ribu Ibu Hamil Kurang Energi, Sri Mulyani Sebut Anggaran Kesehatan Rp187,5 T
Harapan saya, sambung Gus Shol, kedepan kita perlu melakukan;
1. Perlu pendataan oleh Satgas Covid - 19 Kota Bekasi (Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial) berapa anak Yatim piatu yang kehilangan orangtua terutama tulang punggung keluarga (Bapak) karena Covid - 19.
2. Pasca meninggalnya orangtua, anak Yatim piatu perlu pendampingan phisologis dari KPAID Kota Bekasi dan phisiater.
3. Perlu dicarikan bapak asuh terutama Yatim yang kehilangan tulang punggung keluarga.
4. Perlu bantuan sembako dan lain-lain selama pasca meninggalnya orangtua mereka.
5. Harus mendapatkan bantuan keuangan dari APBD untuk menunjang kehidupannya.
6. Diusulkan sekolah gratis minimal jenjang SMA dicover dengan bantuan APBD.
"Adapun bentuk bantuan/perlindungan tersebut bisa dari santunan sampai pengasuhan, tergantung kondisi sosial masing-masing anak," papar Gus Shol.
Selain itu, Gus Shol juga berharap agar serapan Anggaran Pemerintah untuk penanganan Covid-19 juga dapat digunakan untuk program-program perlindungan bagi anak-anak yatim dan piatu akibat Covid-19.
"Kita juga berharap, anak-anak yatim-piatu akibat Covid-19 ini harus segera mendapat pendampingan untuk pemulihan dampak psikologis akibat kehilangan orangtua mereka. Agar semangat hidup dan semangat belajar mereka bisa kembali lagi," pungkasnya.