RN - Proyek pekerjaan saluran air di Jalan Raya Rawa Buaya, RT 01 RW 02 Kel. Rawa Buaya, Cengkareng disesalkan warga. Pasalnya, pengerjaan saluran air dengan menggunakan APBD DKI itu diduga asal-asalan.
Sehingga setiap kali air hujan turun tidak masuk kedalam saluran air. Bahkan menurut warga sekitar, air kerap memasuki rumah warga.
Menyikapi persoalan itu, Kasi Pemeliharaan Sistem Pengendali Banjir Air Baku Air Bersih dan Air Limbah Suku Dinas SDA Jakarta Barat, Imam Prasetyo kepada wartawan menjelaskan, pekerjaan saluran jalan Rawa Buaya sepanjang 140 m, 70 m menggunakan sistem Box Culvert Beton 70 m dengan memakaki Yudith menelan anggaran kurang lebih Rp 400 juta melalui e-katalog.
BERITA TERKAIT :Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
Leman Selalu Lolos, Pernah Diperiksa KPK Kasus Suap Meikarta, Kini Diborgol Kejari Kabupaten Bekasi
“Itu pekerjaan saluran memakai 2 metode, Box Culvert Beton dan Yudith,”jelasnya, kemarin.
Imam menyatakan, dalam spesifikasi atau standar pengerjaan saluran airnya yang dikerjakan oleh PT Pangidho Ham Mbue (PHM) selaku kontraktor, memang tidak terdapat pada e-katalog.
Terlebih pasir dan batu kerikil yang dipakai pada saat menutup Box Culvert beton sudah mulai mengelupas.
“Karena E-Katalog, memang untuk standar kwalitas (K), beton tersebut tidak ada sebagai panduan atau pedoman,” jelasnya.
Imam menegaskan, pihaknya akan menegur kontraktor tersebut untuk membuka jalan air.
"Nanti kita akan sampaikan sama kontraktor, untuk membuka jalan air pada saluran tersebut jangan ditutup gitu semua,” kata Imam.