RN - Anak Nia Daniaty keseret kasus penipuan. Adalah Olivia Nathania dan suaminya bernama Rafly N Tilaar atau Raf.
Keduanya dipolisikan terkait dugaan penipuan CPNS. Total kerugian dari aksi terlapor itu mencapai miliaran rupiah.
"Total kerugian Rp 9,7 miliar," kata pengacara pihak korban, Odie Hodianto, di Penang Bistro, Sabtu (25/9/2021).
BERITA TERKAIT :Modus Baru Penipuan Siber, Klik Saya Bukan Robot, Duit Di Rekening Langsung Ludes
3.568.212 Ikuti Seleksi CPNS, Peserta Jangan Percaya Beking Dan Calo
Kerugian itu merupakan akumulasi dari ratusan korban yang tertipu sejak tahun 2019. Odie menyebut ada ratusan korban yang telah tertipu dari aksi terlapor.
"Korban Ada 225 orang," ungkap Odie.
Salah satu korban bernama Agustin. Korban Agustin diketahui merupakan guru dari Olivia sewaktu duduk di bangku SMA.
Agustin mengatakan pada tahun 2019 Olivia menghubunginya dan menawarkan layanan tes CPNS. Olivia mengaku bisa meloloskan keluarga dari Agustin sebagai PNS tanpa mengikuti tes.
Pihak Agustin tergiur dengan tawaran dari Olivia. Dia pun tidak menaruh curiga mengingat Olivia adalah anak muridnya.
"Kata dia bisa karena sudah 4 tahun bawa ini. Saya juga tidak ada curiga apapun karena bagaimanapun dia murid saya. Dia nggak ada permasalahan apapun jadi saya percaya saja, mana mungkin ada murid mau lukai gurunya," ujar Agustin.
Total ada 16 keluarga Agustin yang didaftarkan mengikuti tes CPNS lewat jasa dari Olivia. Tiap orang kemudian diminta membayar Rp 30 juta.
"Akhirnya saya bawa anak-anak saya, keponakan saya, sepupu-sepupu saya. Total ada 16 anggota keluarga saya tertipu. Rata-rata (telah membayar) Rp 30 juta," terang Agustin.
Pihak korban kemudian mencoba menghubungi terlapor usai tidak adanya kejelasan dari janji yang telah diberikan oleh Olivia dan suaminya. Karena tidak ada respon dari terlapor, pihak korban kemudian melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya.
Odie menyebut tindakan dari Olivia dan suaminya telah disiapkan sedemikian rupa. Bahkan, terlapor disebut telah melakukan pemalsuan surat dari Badan Kepagawaian Negara (BKN).
"Kenapa kami laporkan ke Polda Metro Jaya? Karena di tengah pandemi orang susah, Olly dan Raf coba penipuan dan penggelapan. Bahkan dia berani palsukan surat dengan kop BKN. Perbuatannya harus masuk penjara agar nggak ada lagi korban," terang Odie.
Dalam melakukan aksinya, Olivia mengaku bisa meloloskan warga menjadi PNS lewat jalur prestasi tanpa adanya tes. Namun, korban mengkonfirmasi adanya jalur prestasi itu ke BKN, namun pihak BKN membantah adanya jalur tersebut dalam proses seleksi CPNS.
"BKN menyatakan bahwa tidak ada yang namanya jalur prestasi dari 2019 sampai tahun 2021. Apalagi dengan atas namakan PNS dipecat tidak hormat dan meninggal dunia karena COVID-19," terang Odie.
Laporan dari korban ini telah terdaftar di Polda Metro Jaya. Laporan korban teregister dengan nomor polisi: LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal: 23 September 2021.