Sabtu,  20 April 2024

Pembunuhan Bos RM Padang

Air Mata Buaya Istri Yang Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Habisi Suami

NS/RN
Air Mata Buaya Istri Yang Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Habisi Suami
Para pelaku diamankan polisi.

RN - Pembunuhan sadis terhadap Pak Haji alias Khairul Amin (KA) terkuak. Pelakunya ternyata diotaki oleh istrinya, NW (49).

KA adalah bos Rumah Makan (RM) Padang di Kerawang, Jawa Barat. NW berdalih menghabisi sang suami karena cemburu. 

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengungkapkan para pelaku ditangkap pada Rabu (3/11/2021). Para pelaku ditangkap di tempat berbeda.

BERITA TERKAIT :
Syafrin Liputo Kalau Ngeles Paling Jago, Ngaku Beli Moge Rp 6,3 M Buat Kawal Gubernur DKI Baru
ASN Bakal Dapat Cuti Ayah Saat Istri Melahirkan 

"Terkait kasus kejadian penghilangan jiwa atau nyawa orang lain yang terjadi pada Rabu (27/10) di Jalan Jeruk Guro, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, kami awalnya mendapatkan laporan bahwa ada kejadian pembunuhan terhadap inisial KA (54) meninggal dunia dengan luka tusuk di bawah ketiak, kepala dan tangan pada pukul 23.49 WIB yang lokasinya berdekatan dengan kediamannya," ujar Aldi saat merilis kasusnya di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021).

Kemudian, dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pihak kepolisian mengumpulkan alat bukti dan mengumpulkan keterangan para saksi-saksi. Dari hasil itu kemudian, pada Rabu (3/11) tim Satreskrim berhasil menangkap para pelaku.

"Dari hasil pemeriksaan, pada Rabu (3/11) pukul 11.00 WIB di jam yang sama, di tempat berbeda, tepat 7 hari setelahnya, akhirnya kami berhasil menangkap 6 pelaku di rumahnya dan di kontrakannya. Dan salah satu otak pembunuhan KA merupakan istrinya inisial NW (49)," ungkapnya.

Untuk identitas 6 pelaku, yakni NW (49) selaku istri korban dan otak dari pembunuhan, kemudian AM alias Otong (25), H (39), BN (34), RN (33) Alias Aji, MH (25).

"Ada 6 pelaku dan 2 orang lagi tengah dalam pengejaran atau DPO," ungkapnya.

Aldi menjelaskan aksi pembunuhan sudah direncanakan dari bulan September 2021. Namun akhirnya pembunuhan dilakukan pada Rabu (27/11).

"Malam itu ketika korban sedang makan di Kedai Ayam Bakar di GOR Panatayudha tersangka AM alias Otong menanyakan ke NW selaku istri korban, bapak di mana kata AM ke istri korban, kemudian istri korban menjawab lagi makan ayam di GOR. Setelah itu tersangka AM alias Otong menghubungi pelaku lainnya kemudian, lanjut berkumpulah mereka dekat lokasi tepatnya di sebuah Alfamart sekitar 7 orang tersangka. Kemudon AM alias otong pura-pura membeli air di kedai ayam untuk memastikan korban ada di situ, ketika korban mulai keluar sekitar pukul 11 malam para pelaku mengikuti korban dan ketika mau sampai di rumah korban, di situlah pelaku menghabisi nyawa korban," ucapnya.

Adapun alat bukti yang diamankan berupa telepon genggam tersangka, 3 unit kendaraan roda dua, 1 buah golok dan badik. Dari kejadian ini seluruh pelaku dijerat Pasal 340 Subsider 338 junto 556.

"Minimal 20 tahun kurungan penjara, maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pemilik rumah makan di Karawang diduga menjadi korban kekerasan orang tidak dikenal. Kejadian tersebut terjadi di depan rumah korban yang berlokasi di Kelurahan Nagasari.

"Identitas korban berinisial KA (54) beralamat di jalan Jeruk, Kelurahan Nagasari Kecamatan Karawang Barat, dan bekerja sebagai wiraswasta," kata Kasubag Humas Polres Karawang Ipda Budi Santoso saat diwawancarai di Mapolres Karawang, Kamis (28/10/2021) lalu.

Berdalih Cemburu 

Cucuran air mata NW saat mengetahui suaminya meninggal dibantai ternyata sandiwara. Kini air mata buaya NW terkuak oleh polisi.

"Motifnya itu istri korban selaku otak perencanaan pembunuhan mengaku sakit hati atau dendam dengan perilaku korban juga ada Wanita Idaman Lain (WIL) yang hadir," ucap Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021).

Dalam melancarkan aksinya NW meminta bantuan kepada para pelaku lainnya. Aksi pembunuhan itu juga sudah direncanakan sejak September lalu.

"Saat itu istrinya menangis dan sedih karena sang suami meninggal. Ternyata oh ternyata, air mata buaya," ungkap salah seorang warga yang namanya enggan disebutkan. 

Warga lainnya menyatakan, kalau korban sangat baik. Bahkan, korban dikenal sering membantu warga dan PKL yang berdagang dekat rumah makannya.