RN - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Wahyu Dewanto mengatakan bahwa rentetan kecelakaan bus Transjakarta memberikan multiplier effect yang buruk terhadap berbagai sektor di Jakarta.
Wahyu menyayangkan dalam paparan yang disajikan Transjakarta tidak ada satu pun keterangan tindakan tegas diambil oleh direksi terhadap operator bis yang diduga melanggar.
"Saya lihat engga ada satu pun keterangan apakah diberhentikan, dipunishment atau jangan-jangan dikasih reward," ujar Wahyu dalam rapat kerja Komisi B bersama Transjakarta, Senin (6/12/2021).
BERITA TERKAIT :PKS Kasih Selamat Ke Anies Bawa Pramono Jadi Gubernur DKI, Mulyono Gak Laku Dong?
Pilkada Kota Bekasi Banyak Golput, KPU Dikasih Duit Rp 113 Miliar Tapi Gagal Sosialisasi
Wahyu menyampaikan, sejumlah insiden lakalantas yang diduga disebabkan oleh persoalan sepele membuat kesan menakutkan bagi masyarakat Jakarta.
"Kejadian di depan Mall Cililitan, begitu besarnya bunyi benturan membuat orang ketakutan. Sehingga hari itu omset di pusat perbelanjaan tersebut juga turun. Jadi, hebat kecelakaan Transjakarta ini, luar biasa besar multiplier effectnya," katanya.
"Di depan Ratu Plaza, saya lihat videonya penumpang lari menjauh ketakutan. Saya tidak tahu kalau jajaran direksi ada di bis itu akan lari atau engga," sambungnya.
Dewan yang gemar bersepeda ini menyontohkan bagaimana pelayanan moda transportasi di negara lain yang ketika penumpang datang, operatornya menundukan diri. "Mereka sadar kalau tugas mereka itu melayani masyarakat," imbuhnya.
Lebih lanjut Wahyu menantang seluruh jajaran direksi Transjakarta membuat Pakta Integritas yang isinya jika kecelakaan terulang, seluruh direksi mengundurkan diri. "Saya tantang anda semua, habis ini bikin pakta integritas kalau kejadian lagi, semua direksi mundur," tandasnya.
Sebagai Informasi, dikabarkan bis Transjakarta kembali mengalami kecelakaan pada Senin (6/12) pagi. Kali ini bus Transjakarta menabrak pagar di area pemberhetian Halte Puri Beta 2, Ciledug, Tangerang.
Pengemudi bus, Jumadi yang kebelet buang air kecil meninggalkan bus dengan nomor TJ 402 dalam kondisi terparkir. Kuat dugaan Jumadi lupa menarik tuas rem tangan sehingga bus berjalan perlahan tanpa sepengetahuannya.
"Pada saat pengemudi keluar dari bus, lalu jalan menuju ke kamar kecil sekitar jarak kurang lebih 10 meter, tiba-tiba bus berjalan sendiri sehingga menabrak tumpukan tanah dan tembok di area pemberhentian akhir Halte Puribeta 2," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono saat dikonfirmasi.