Kamis,  25 April 2024

Pengawasan DPRD DKI Melempem, JPS desak BPPBJ Evaluasi Adhi Karya

BCR
Pengawasan DPRD DKI Melempem, JPS desak BPPBJ Evaluasi Adhi Karya
Net

RN- Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad, meminta, keseriusan Komisi E DPRD DKI dan pimpinan dewan menyelesaikan kasus robohnya bangunan di sekolah SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat (17/11/2021).

"Hingga kini DPRD DKI sebagai lembaga pengawas diam saja. Hanya gertak sambal akan mem-black list atau evaluasi kerjaan Adhi Karya. Sampai sekarang Dinas Pendidikan juga diam saja," kata Syaiful di Jakarta, Senin (6/12).

Aktivis ini menilai, kasus robohnya bangunan SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat sangat membahayakan siswa jika tidak ada evaluasi. Khususnya, pekerjaan yang sedang digarap oleh Adhi Karya. "Kami minta dewan jangan hanya gertak. Setelah itu, hilang. Buktikan, evaluasi semua kerjaan Adhi Karya," beber Syaiful. 

BERITA TERKAIT :
Pembatasan Mobil Pribadi Muncul Lagi, Ide Basi Hapus Kemacetan Jakarta
Gaduh Fasos Fasum, DPRD DKI Sebut Pengembang Perumahan Jelambar CV Harapan Baru? 

"Saya ingatkan. Adhi Karya sedang mengikuti lelang pembangunan sampah di Bantargebang, Bekasi, dengan anggaran sekitar Rp900 miliar. Kami sulit percaya dengan Adhi Karya. Wong bangunan aja roboh. Kami minta Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa (BPPBJ) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) evaluasi Adhi Karya," sambung dia. 

Syaiful juga mendorong, evaluasi dan audit pekerjaan yang dilakukan Adhi Karya tersebut. "Saya akan minta pemprov untuk evaluasi semua pekerjaan Adhi Karya. Warga Jakarta sulit mengharapkan dari wakilnya di DPRD DKI," jelas dia.

Dia menegaskan, evaluasi dan audit terhadap Adhi Karya sangat wajar karena baru tahap pembangunan saja gedung sudah roboh. Bagaimana kontraktor besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa seperti itu. "Saya hanya minta tinjau ulang dan evaluasi. Kalau memang tidak bisa ya, black list, kok repot. Akan ada yang turun ke jalan jika tak ada tindak lanjut," pungkas Syaiful. 

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Disdik DKI Sabudiyono menjelaskan banyaknya tahap yang harus dilaksanakan prakonstruksi sebelum rehab gedung SMAN 96 Jakarta mulai berjalan, sehingga sisa waktu pembangunan hanya 3,5 bulan.

"Tahapannya kalau yang pertama kan basic design, lalu manajemen kontruksi (MK), baru kita lakukan lelang fisik ya. Jadi harus melewati beberapa tahapan dulu," katanya.