RN - Kawasan Bekasi bisa dicap sebagai sarang begal. Di Kota Bekasi pada tahun 2021 mengalami kenaikan 22%.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan saat rilils akhir tahun.
"Kasus curas yang berhasil kami ungkap pada tahun sebelumnya sebanyak 18 kasus. Kemudian di tahun ini naik sebanyak 22 kasus yang artinya naik 22 persen," katanya.
BERITA TERKAIT :Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi
Hendra menjelaskan, faktor penyebab naiknya angka begal di Bekasi tidak lain karena maraknya pengangguran saat kondisi Covid-19. Hal itu dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk meraup keuntungan dengan cara yang salah dan melanggar hukum.
"Seperti diketahui sudah hampir 2 tahun Covid-19 melanda. Awalnya mereka dilarang keluar rumah, lalu mungkin ada kejenuhan setelah kasus melandai sehingga mereka terlibat kasus curas. Banyak dari mereka yang sudah putus sekolah," ujarnya.
Selain karena faktor ekonomi, para pelaku yang sempat tak beroperasi saat awal Covid-19 melanda itu kembali melakukan aksi begal ketika situasi melandai.
"Kenaikan ini terjadi justru pada bulan September di mana terjadi euforia di masyarakat karena kasus Covid-19 sudah menurun," tuturnya.