RADAR NONSTOP - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta jangan hanya tahu menagih janji. Tapi tidak bisa menghargai komitmen bersama yang sudah disepakati.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, seharusnya PKS menghargai mekanisme yang telah disepakati bersama, menggelar fit and proper test Cawagub DKI. Apalagi Partai Gerindra telah ikhlas memberikan kursi Wagub.
"Kita juga punya mekanisme, hargai mekanisme kita dong. Secara politik, kita sudah hargai, fit and proper test itu kan juga sudah menjadi kesepakatan bersama, kok tiba-tiba bilang nggak penting,” ujar M Taufik dengan nada terheran-heran.
BERITA TERKAIT :Orang Sawangan Kapok Janji Manis PKS, Imam Bisa Jebol Dilibas Supian?
Suswono Blunder Janda, KIM Plus Pusing Dengan Arogan PKS?
Wakil Ketua DPRD DKI ini lantas mempertanyakan, jika tidak mau ada fit and proper test, lalu PKS ingin mekanisme apa? “Terus, maunya pakai sistem apa? Mau dua langsung? Wah enak bener, kan sudah sepakati proper test. Calonnya juga dari dia, bukan dari saya (Gerindra)," kata Taufik.
Diketahui tim fit and proper test telah terbentuk dari kedua partai pengusung. Dua nama anggota dari PKS diisi oleh Suhaimi dan Syakir Purnomo.
Sementara dua nama dari Gerindra diisi oleh Peneliti senior Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro dan Wakil Ketua DPD Gerindra Syarif.
Namun belakangan, PKS mendadak ingkar janji, membatalkan kesepakatan bersama Wagub DKI harus melalui mekanisme fit and proper test.