RN - Kasus Corona di Jakarta terus melonjak. Kenaikan disebabkan karena perjalanan ke luar negeri.
Artinya, orang-orang tajir di ibu kota itu membawa virus setelah jalan-jalan dari luar negeri. Jumlah kasus aktif di Jakarta pada Kamis (13/1) naik 184 menjadi 2.936 orang yang masih dirawat/isolasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, 2.119 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Gagal Ginjal Marak, Puluhan Anak-Anak Di Jakarta Cuci Darah
"Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 478 orang sehingga total 869.089 kasus, yang mana 303 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri," kata Dwi di Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Selain itu, Dwi turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Dari 565 orang yang terinfeksi, 81,1 persennya atau sebanyak 458 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 107 lainnya adalah transmisi lokal.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, telah dilakukan tes PCR sebanyak 14.396 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.820 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 478 positif dan 13.342 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes ntigen hari ini sebanyak 47.300, dengan hasil 90 positif dan 47.210 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 93.011 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 748.212 per sejuta penduduk," tambahnya.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 852.563 dengan tingkat kesembuhan 98,1% dan total 13.590 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.