RN - Omicron di Jakarta makin ganas saja. Jika ini terus terjadi maka akan ada pengetatan dan pembatasan.
Diketahui, jumlah kasus baru covid-19 dari jenis varian Omicron terus bertambah di Indonesia. Di dalam negeri sudah ada 700 lebih kasus Covid - 19 Omicron yang mayoritas berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan ada juga yang berasal dari transmisi lokal.
Penambahan kasus terbesar terjadi di wilayah DKI Jakarta, menjadi klaster provinsi terbesar. "Untuk itu perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin, booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dari keterangan, Sabtu (15/1/2022).
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Gagal Ginjal Marak, Puluhan Anak-Anak Di Jakarta Cuci Darah
Mengutip data Dinas Kesehatan Pemerintah DKI Jakarta, sudah ada 725 kasus Covid-19 Omicron hingga Jumat,(14/1/2022). Sebanyak 75% atau 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 180 lainnya adalah transmisi lokal.
Sementara itu, jumlah kasus aktif di Jakarta bertambah 389 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 3.325 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Pemerintah juga sudah menyiapkan strategi penanganan. Mulai dari rencana pemberian paket obat bagi penderita gejala ringan, sedang dan berat. Supaya bisa mengurangi angka rawat inap di berbagai rumah sakit.
Juga pengetatan aturan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meski aturan karantina dikurangi menjadi 7 hari dari 10 hari sebelumnya. Namun Koordinator Tim Pakar Satgas Covid - 19 Wiku Adisasmito menegaskan mereka yang datang dari luar negeri akan diawasi ketat.
"Bagi para PPLN, akan dilakukan karantina selama 7 hari setelah mereka sampai. Selama karantina ini mereka akan dites PCR dan harus betul-betul aman sebelum masuk dalam komunitas," ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan meramal pada gelombang ketiga Covid - 19 bisa terjadi pada pekan kedua atau ketiga Februari mendatang. Hal tersebut dikemukakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia.
"Potensi gelombang ketiga, kemungkinan minggu ke 2 atau ke 3 Februari," kata Nadia, Kamis (13/1/2022).
Nadia mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan melambung tinggi. Pemerintah memperkirakan angka kasus bisa berada di sekitar 40.000 - 55.000 saat gelombang ketiga terjadi.
"Antara 40.000-55.000," kata Nadia saat dikonfirmasi.
PPKM Ketat
Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan pembahasan mengenai wacana peningkatan level PPKM di Ibu Kota menyusul terus bertambahnya kasus Omicron.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan dalam pembahasan tersebut pemprov akan mendiskusikan hasil evaluasi perkembangan kasus Covid-19 di Ibu Kota dalam kurun beberapa hari terakhir dalam 2 pekan ke depan.
"Perpanjangan PPKM menjadi PPKM level 3 ini masih terus [dibahas]. Terkait dengan PPKM, untuk 2 minggu ke depan masih kami lakukan dialog, diskusikan, dan evaluasi," ujar Riza di Jakarta, Minggu (16/1/2022).
Keputusan akhir menyoal perubahan status level PPKM di DKI Jakarta kata dia, sepenuhnya bergantung dengan keputusan serta arahan dari pemerintah pusat yang rutin mengevaluasi penerapannya.
Menurutnya, penularan Covid-19 yang berlangsung sampai dengan saat ini merupakan dampak berlanjut dari fenomena liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Pemerintah sendiri sudah membuka layanan vaksinasi dosis ketiga atau booster sejak 12 Januari lalu. Menurut data Pemprov DKI, sebanyak 143.020 warga Jakarta sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga.