Jumat,  22 November 2024

PINSAR Pastikan Harga Telur Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

RN/NS
PINSAR Pastikan Harga Telur Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
Wakil Ketua PINSAR Eddy Wahyudin saat diwawancara

RADAR NONSTOP- Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019, pemerintah terus berupaya melakukan stabilisasi harga kebutuhan bahan pokok, salah satunya adalah produk industri peternakan.

Hal itu dilakukan guna meminimalisir adanya gejolak harga di pasar. Pasalnya, menjelang akhir tahun permintaan kebutuhan bahan pokok seringkali mengalami peningkatan.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Eddy Wahyudin mengatakan, pihaknya sangat mendukung langkah pemerintah dalam mengantisipasi adanya gejolak produksi pakan ternak.

BERITA TERKAIT :
Balas Sindiran Sekjen PDIP Soal Calon Pemimpin Gagal Bina Rumah Tangga, Grace Tuding Ganjar Anjlok
Usai Bakar Duit Tahun Baru, 245 Ribu Orang Cari Cuan Lagi  

“Biasanya, sesuai dengan hukum pasar permintaan tinggi terjadi kenaikan harga. Tapi kami yakin, tim dari Satgas Pangan mampu mengatasi permasalahan tersebut, buktinya tidak ada gejolak yang signifikan," kata Eddy seusai menghadiri diskusi publik yang digelar oleh Jalan Media Comunikasi (JMC) di Jakarta, Rabu (28/11).

Saat ini kondisi harga telur mengalami fluktuasi, persoalan yang sangat mendasar adalah adanya kenaikan harga pakan. Untuk itu perlu adanya kontrol dari Kementerian Perdagangan. Selain itu, kata dia, perlu juga dilakukan operasi pasar.

Menurut Eddy, komoditi telur sangat sensitif sekali naik dan turunnya. Begitu telur itu mengalami kenaikan kemudian pedagang menjual dengan jumlah banyak, sudah barang tentu harga telur mengalami peturunan.

Namun demikian, Eddy optimis jelang Natal dan Tahun Baru mendatang harga telur tetap stabil. Karena adanya stok komoditas telur yang pada bulan sebelumnya memang masih tersedia dan bisa dijual pada bulan berikutnya.

“Dengan adanya peningkatan produktivitas mudah-mudahan adanya stok tambahan dari produksi yang rutin yang dilakukan oleh kawan-kawan peternak,” ujar Eddy.

Pihaknya juga meminta kepada Satgas Pangan agar menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para peternak. Karena sebelum telur tersebut didistribusikan ke para pengecer dan dikirim ke konsumen, para peternak terlebih dahulu melakukan pengepulan.

“Kami minta, jangan nanti setelah para peternak melakukan pengepulan dianggap menimbun, kemudian ditangkap. Kalau demikian terjadi bagi para peternak yang ada hanya rasa kekhawatiran,” ucapnya.

Eddy juga berharap agar pemerintah dapat menstabilkan harga pakan ternak. Karena dengan adanya harga pakan yang dapat terjangkau oleh peternak akan berpengaruh pada biaya produksi.

“Karena biaya produksi tiga setengah kali harga pakan. Kalau harga pakannya tinggi tentunya akan berdampak pada harga telur. Tapi pada bagian lain kita juga tidak boleh mematok harga dengan sesuka hati. Karena pemerintah sudah menetapkan harga dasar acuan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Operasi Satgas Pangan Kombes Pol. Helfi Asshegaf menyatakan, pihaknya akan mengawal jalur distribusi bagi bahan pokok. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya pelanggaran baik dilakukan oleh oknum maupun pengusaha. “Kita garis komandonya kan jelas, tahun ini di bentuk Satgas Polres, tahun sebelumnya kan Mabes dan Polda,” ujarnya.

Helfi mengatakan, pihaknya akan memberdayakan jajarannya hingga ke tingkat Polsek dalam menangani persoalan kebutuhan bahan pokok. “Peran Babinkamtibnas dan unit intelijen yang ada di wilayah terus kita tingkatkan dalam melakukan pendataan. Seperti tadi, pelaku usahanya, distribusinya, transportasinya dan segala macam permasalahan yang mungkin akan muncul,” tutur Helfi.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, seluruh jajaran Satgas Pangan yang ada di daerah juga terus berkoprdinasi dengan pusat guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan, kebocoran.

“Apabila langkah antisipasi itu sudah dilaksanakan dan tidak ada masalah berarti, jajaran Satgas dari tingkat Polsek akan melaporkan secara berjenjang hingga Mabes. Dengan demikian gejolak harga kebutuhan pokok dapat ditekan,” pungkas Helfi.