RN - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi diingatkan KPK. Lembaga anti rusuah itu meminta agar Edy tidak kena KPK.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Dia mewanti-wanti agar jangan sampai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) tertangkap untuk ketiga kalinya.
Edy yang mendengar ucapan KPK hanya senyum-senyum. Alex menyampaikan hal tersebut ketika menghadiri pencanangan pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Pemprov Sumut.
BERITA TERKAIT :Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekhshah, dan sejumlah pejabat lain.
"Ada pengalaman pahit untuk Sumut yang kepala daerahnya dua kali ditangkap KPK. Jangan ada hattrick lagi ya, Pak (Edy Rachmayadi)," kata Alex di rumah dinas Gubsu, Medan, Selasa (22/2/2022).
Alex menyebut ada kebiasaan di Sumut untuk melakukan suap kepada kepala daerah. Sehingga, kata dia, muncul lah sebutan di Sumut 'semua urusan memakai uang tunai'.
"Sumut, segala urusan memakai uang tunai. dan disampaikan rasa-rasanya tidak ada perasan risi," ujar Alex.
Tak hanya itu, dia juga menyinggung soal istilah 'ini Medan, Bung' yang sering diucapkan oleh warga Sumut, khususnya di Kota Medan. Alex menyebut istilah ini seolah membuat ada peraturan yang berbeda di Sumut soal korupsi.
"Seolah-olah beda peraturan di Medan," tuturnya.
Karena itu lah, Alex mengingatkan Edy soal integritas di pemerintahan ini dapat terwujud jika dimulai dari pimpinannya. Dia juga meminta agar pembangunan Integritas wilayah ini turut melibatkan masyarakat.
"Pembangunan zona integritas bukan hanya cuma PR bapak/ibu saja, tapi juga masyarakat. Masyarakat itu juga kita ajak, kita didik, supaya berintegritas juga," jelasnya.