RN - Pemkab Bangkalan hingga kini konsisten melaksanakan program pelatihan kerja setiap tahun di Balai Latihan Kerja (BLK). Tujuannya, membekali calon tenaga kerja dengan skill dan kemampuan yang mumpuni. Dengan begitu, diharapkan siap bersaing di bursa kerja.
”Syukur-syukur setelah mendapat pelatihan kerja bisa membuka usaha sendiri sehingga dapat membuka lowongan kerja,” ujar Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron terkait kedatangannya ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Jakarta, Kamis (7/4/2022) kemarin.
Bupati muda yang biasa dipanggil Ra Latif itu menyebut, saat ini lima kejuruan pelatihan kerja yang dilaksanakan di BLK Bangkalan. Yakni kejuruan menjahit, las, listrik, komputer, dan otomotif. Untuk tahun 2022, ada 14 paket pelatihan kerja yang akan dilaksanakan. Tiap paket akan melibatkan 16 peserta.
BERITA TERKAIT :Waspada Loker Palsu Marak, Nih Tips dari Kemnaker Biar Nggak Jadi Korban
Banyak Hoaks Soal Informasi Loker, Pengangguran Banyak Kecele
"Selama ini, animo masyarakat untuk mengikuti pelatihan kerja sangat besar. Buktinya, masih banyak pendaftar yang belum terakomodasi sesuai dengan minat dan bakat masing-masing," ucapnya.
Untuk itulah, lanjut Ra Latif, pihaknya berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian serius untuk Kabupaten Bangkalan.
”Harapan kami ke depan, akan semakin banyak masyarakat yang dapat ditampung untuk mengikuti pelatihan kerja,” imbuhnya.
Mantan wakil ketua DPRD Bangkalan itu juga berharap perluasan kejuruan di BLK Bangkalan. Sehingga, dapat menampung berbagai calon tenaga kerja yang ingin meningkatkan kompetensi sesuai minat dan bakat.
Menurut dia, salah satu langkah yang harus dilakukan dengan mengembangkan BLK. Sehingga, nantinya BLK Bangkalan dapat menyelenggarakan pelatihan kerja lebih luas. Misalnya, pesertanya bisa dari kabupaten/kota lain di Jawa Timur.
”Dengan semakin banyaknya calon tenaga kerja yang kompeten dan tersertifikasi, maka akan mengurangi pengangguran serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.
Bangkalan masuk sebagai kawasan percepatan pembangunan ekonomi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 80/2019. Diharapkan nantinya akan banyak dunia industri baru di kabupaten ujung barat Pulau Madura ini.
”Maka, kami ingin menyiapkan SDM-nya lebih awal agar bisa mengisi kebutuhan tenaga kerjanya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Menaker Ida Fauziyah menyambut positif keinginan Pemkab Bangkalan. Salah satunya dalam melakukan pengembangan BLK.
Menaker Ida berjanji masih akan mengkaji regulasi dan ketentuan lain.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan Agus Sugianto Zein mengatakan, salah satu cara mendorong kesejahteraan masyarakat dengan menyiapkan angkatan kerja berkompeten dan berdaya saing. Menyadari hal itu, bupati mendatangi Kemenaker untuk mendapat dukungan pemerintah.
”Ketika calon tenaga kerja itu berkompeten, akan banyak perusahaan atau lapangan kerja yang ingin merekrutnya,” jelas Agus.