RN - Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengaku tidak takut digertak. Aktivis 98 ini menyatakan telah mewakafkan hidupnya untuk melawan tirani dan kekuasaan otoriter.
Pesan menyengat itu dia sampaikan untuk oknum kekuasaan yang rakus dan serakah. Masinton berjanji akan terus bersuara menyampaikan kebenaran meski nyawa menjadi taruhan.
“Dibunuh pun saya siap dan tak akan meminta maaf pada oknum kekuasaan yang rakus dan serakah,” ujar Masinton Pasaribu melalui keterangan tertulis kepada wartawan.
BERITA TERKAIT :Gembar-Gembor Mau Pensiun, Luhut Dilantik Prabowo
Cerita Waket DPRD Tapteng Yang Bajunya Ditarik Sampai Terbuka, Masinton Dilaporkan Kasus Pelecehan
Masinton dengan tegas mengatakan telah mewakafkan hidupnya untuk melawan tirani dan kekuasaan otoriter.
“Sejarah panjang hidup saya sejak mahasiswa hingga saat ini sudah saya wakafkan melawan tirani penindas dan kekuasaan otoriter,” ucap Masinton lagi.
Diketahui, pesan berantai beredar, soal rencana aksi pendukung Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP terkait isu Jokowi 3 periode
Konon, berdasarkan informasi yang diterima Masinton, demo bertajuk aksi damai itu bakal digelar DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum OKP pada Senin (19/4) mendatang.
Mereka bakal mengepung kantor PDIP dan mendesak Masinton Pasaribu minta maaf kepada Luhut atas serangan atas isu Jokowi 3 Periode tersebut.
“Orang atau pihak yang memobilisasi aksi itu menggunakan cara-cara otoriter, yaitu antidemokrasi dan antikritik,” ucap Masinton.
Masinton melanjutkan, meski langit mau runtuh pun, dirinya akan tetap menyuarakan kebenaran. “Rakyat yang tidak ingin kekayaan alamnya dikuasai dan dikeruk oleh segelintir pemegang kekuasaan yang rakus dan serakah,” sindirnya.
Selain itu, Masinton berdalih yang dia sampaikan adalah hak dasar bernegara, bukan kriminalitas. Untuk itu, dia meminta jangan ada pihak-pihak yang mendikte partai untuk memberangus suara kebenaran.
Sementara Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama menegaskan, aksi unjuk rasa yang akan dilakukan segelintir orang mengatasnamakan KNPI dan Forum Organisasi Kemasyarakatan Pemuda OKP di Kantor DPP PDIP Jalan Pangeran Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat, adalah bukan berasal dari DPP KNPI.
“Tidak ada anggota DPP KNPI yang melakukan demo di Kantor PDIP pada Selasa 19 April. Oleh karena itu, kami mempertanyakan dari kelompok mana mereka berasal. Mereka massa ilegal,” tegas Haris.
Haris mengaku mendapat pemberitahuan bahwa, akan ada aksi yang dilakukan segelintir orang mengatasnamakan KNPI.
“Sekali lagi kami tegaskan, DPP KNPI tidak akan melakukan aksi unjuk rasa. Kami mendukung penuh pernyataan Masinton Pasaribu ke Luhut Binsar Pandjaitan soal perpanjangan masa jabatan Presiden,”tegas Haris.
Dikatakan Haris, Jokowi sudah menegaskan polemik penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden sudah final. Karena Jokowi menolak adanya perpanjangan masa jabatan dirinya.
“Presiden Jokowi menegaskan dirinya menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode. DPP KNPI pun mendukung pernyataan Jokowi tersebut. Oleh karena itu, jangan ada lagi yang menteri maupun politikus yang mengklaim masyarakat mendukung 3 periode apalagi. Apalagi soal big data yang diklaim Luhut,” tegas Haris.