Selasa,  17 September 2024

Dua Kali Mangkir, KPK Akan Jemput Paksa Utut Adianto

RN/CR
Dua Kali Mangkir, KPK Akan Jemput Paksa Utut Adianto
Politikus PDIP, Utut Adianto - Net

RADAR NONSTOP - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan jemput paksa Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto. Soalnya, politikus PDIP ini sudah dua kali mangkir dalam sidang kasus suap dan gratifikasi Bupati nonaktif Purbalingga, Tasdi.

Padahal, Utut dipanggil masih berstatus sebagai saksi yang dihadirkan jaksa pada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Jaksa Penuntut Umum pada KPK, Roy Riady, menyatakan Utut telah dipanggil dua kali sebagai saksi dalam sidang kasus suap proyek Islamic Center Kabupaten Purbalingga.

BERITA TERKAIT :
Gratiskan Sekolah Swasta Di Jakarta, Pramono Sebut Al-Azhar Dan Labschool Tetap Bayar
Ngaku Sulit Ketemu Presiden, Nawawi Bandingkan KPK Dengan Ormas

"Saksi belum bisa kami hadirkan hari ini. Apabila tiga kali tidak datang akan dijemput paksa," terang Roy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Rabu )5/12/2018)

Untuk ketidakhadiran Utut dalam sidang hari ini, Jaksa Roy menuturkan jika yang bersangkutan beralasan sedang kembali berada di luar negeri. Utut berdalih memiliki sejumlah agenda kerja di beberapa negara.

Padahal, Wakil Ketua DPR RI itu sudah dijadwalkan memberikan keterangan sebagai saksi dalam perkara suap itu.

Dalam dakwaan, Utut disebut menyetorkan uang Rp150 juta kepada Tasdi. Pemberian itu diberikan melalui ajudan terdakwa, Teguh Priyono pada Maret 2018 di rumah dinas bupati.

Hanya saja, jaksa dalam dakwaannya belum menjelaskan secara detail peruntukkan uang tersebut.

Utut sebelumnya juga telah menjalani pemeriksaan di KPK, Selasa, 18 September 2018 lalu.

Sementara Ketua Majelis Hakim Tipikor Semarang Antonius Widijantono menyatakan sidang kasus suap dan gratifikasi dengan terdakwa Tasdi kembali ditunda pada pekan depan. untuk menunda sidang hingga pekan depan. "Sidang ditunda pada minggu depan," katanya.

#PDIP   #KPK