Sabtu,  04 May 2024

Simak Nih! Panduan Super Lengkap Mudik Lebaran 2022 Pakai Mobil Pribadi

Tori
 Simak Nih! Panduan Super Lengkap Mudik Lebaran 2022 Pakai Mobil Pribadi
Ilustrasi mudik lebaran/Pixabay

RN - Tahun ini pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk kembali menjalani aktivitas mudik dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah. 

Hal ini tentunya dilatarbelakangi dengan semakin rendahnya kasus positif dan semakin banyaknya masyarakat yang menerima vaksinasi COVID-19. 

Berdasarkan hasil survei dari Balitbang Kementerian Perhubungan, masyarakat yang akan mudik di tahun ini diperkirakan mencapai hampir 80 juta jiwa dengan moda transportasi kendaraan pribadi mencapai setengahnya. 

BERITA TERKAIT :
Kunci Pemudik Sehat dan Selamat Sampai Tujuan Ala MUI

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk mudik lebaran tahun ini adalah memastikan Anda lolos persyaratan yang dapat dicek melalui laman Satgas Penanganan COVID-19. Tentunya, Anda dan keluarga juga harus tetap memastikan penerapan protokol kesehatan, baik saat perjalanan maupun saat sudah berada di kampung halaman. Setelahnya, hal penting yang harus dipastikan adalah kesiapan kendaraan yang Anda gunakan untuk mudik. 

Berikut ini panduan untuk persiapan mudik dengan mobil, seperti dirilis Carsome Indonesia. 

Bagian Mobil yang Pentting untuk Diperiksa 

Dengan mobilitas yang terbilang cukup terbatas selama pandemi COVID-19 di dua tahun belakangan ini, menggunakan mobil pribadi untuk perjalanan mudik yang terbilang cukup jauh akan memberikan beban tersendiri. Untuk itu, pastikan Anda telah melakukan pemeriksaan mobil menyeluruh, khususnya untuk bagian-bagian penting di bawah ini.

1. Mesin
Rasakan akselerasi mesin, apakah terasa tersendat, pincang dan tidak bertenaga. Pastikan putaran mesin tetap normal saat mobil dalam kondisi berhenti dan pastikan suara mesin terdengar normal saat mobil berjalan, berhenti atau dinyalakan.

2. Velg, Ban, Roda
Periksa usia produksi serta ketebalan ban untuk mengetahui berapa lama ban dapat digunakan. Jangan menggunakan ban yang sudah lebih dari 5 tahun walau tapak ban masih tebal. Periksa bagian tapak dan samping ban dari tonjolan atau benjolan yang tidak normal karena ban tidak aman digunakan jika terdapat benjolan dan bekas tambal pada bagian samping.

3. Rem dan kaki-kaki
Rem dan kaki-kaki sangat penting untuk dicek terlebih jika akan digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan medan yang lebih sulit seperti jalanan berliku atau mendaki. 

4. Lampu & Isyarat
Lampu termasuk komponen yang agak sulit diprediksi karena layaknya lampu di rumah, kita tidak mengetahui kapan ia akan mati. Untuk itu, disarankan membawa cadangan lampu seperti bohlam dan sein.

5. Wiper
Wiper sangat penting karena mempengaruhi jarak pandang saat berkendara, terlebih belakangan cukup sering hujan. Selain cek fungsi wiper, jangan lupa juga untuk mengisi air untuk membilas kaca sehingga wiper juga bekerja dengan baik dan sesuai fungsi.

6. AC
AC harus dipastikan berfungsi dengan baik untuk memastikan kenyamanan selama berkendara, terlebih jika membawa anak-anak. Pastikan freon, filter, dan kompresor dicek secara menyeluruh, bawa ke bengkel terpercaya jika perlu. Selain kenyamanan, AC juga penting untuk keselamatan terlebih saat kondisi hujan sehingga AC harus menyala agar kaca tidak berembun.

Lima Masalah Mobil yang Kerap Terjadi Saat Perjalanan Jauh 

Biasanya masalah mobil mulai terjadi disebabkan jarak tempuh yang jauh sehingga menyebabkan pemakaian berjam-jam secara terus menerus, terlebih jika ditambah kondisi kemacetan. Berikut ini merupakan masalah yang lazim terjadi saat perjalanan jarak jauh.

1. Overheat
Gangguan yang biasanya tidak dialami karena mobil digunakan dalam jarak tempuh yang dekat. Saat perjalanan jauh, overheat menjadi masalah yang kerap terjadi dan disebabkan oleh gangguan di sistem pendingin mobil seperti radiator atau kipas. Mobil yang mengalami overheat biasanya bisa terlihat dari logo merah dan dari indikator suhu mesin yang ada di panel instrumen. Segera cari tempat yang aman untuk berhenti dan mematikan mesin agar suhu mobil bisa turun, namun pastikan Anda tidak membuka tutup radiator saat mesin masih panas. 

2. Masalah rem
Masalah pada rem kerap terjadi khususnya jika mobil diajak berkendara di kondisi jalanan yang naik-turun. Penyebab masalah rem beberapa diantaranya termasuk kampas rem habis, piston rem yang rusak, selang rem tersumbat, sampai seal piston master rem mengalami keausan. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan saat mengalami rem blong di jalan adalah jangan panik dan nyalakan tombol hazard serta turunkan kecepatan secara perlahan sambil perlahan menepi ke pinggir jalan.

3. Ban bocor
Ban bocor adalah salah satu masalah yang paling sering ditemui pengemudi mobil di jalan raya, dan tidak hanya dialami oleh Anda yang dalam perjalanan jauh saja, tapi saat perjalanan dekat juga bisa terjadi. Jika terjadi ban bocor, Anda memiliki dua pilihan: mengganti dengan ban serep atau menambal ban mobil. Jika Anda mengganti ban, pastikan ban serep memiliki tekanan ban yang sesuai. Cek juga apakah ban serep yang diberikan dari pabrikan ini bersifat temporer sebab ban serep temporer tidak dapat digunakan dalam waktu lama dan hanya dapat digunakan pada kecepatan tertentu.

4. Sistem kelistrikan
Beberapa contoh masalah pada sistem kelistrikan termasuk lampu yang tiba-tiba mati dan AC yang tiba-tiba tidak berfungsi. Sulit diprediksi kapan masalah kelistrikan terjadi, karena itu selalu sediakan lampu cadangan dan juga fuse/sekring cadangan yang masih berfungsi.

5. Masalah kopling
Masalah kopling biasanya terjadi saat perjalanan jarak jauh atau jika pengemudi masih pemula karena kaki terus menempel di pedal kopling, yang menyebabkan plat kopling cepat habis. Masalah kopling dapat diprediksi dan dapat dicegah saat mobil dibawa ke bengkel untuk diperiksa oleh teknisi. Teknisi dapat memastikan kondisi kopling aman untuk perjalanan. Hindari menempelkan kaki di pedal kopling secara terus menerus selama mengemudi karena dapat menghabiskan plat kopling.

Lima Cara Mengidentifikasi Jika Mobil Bermasalah 

1. Lampu instrumen panel 
Terdapat indikator pada instrumen panel dengan tiga warna lampu: merah, kuning dan hijau. 

Lampu berwarna merah menandakan sesuatu yang darurat, di mana kita harus segera berhenti dan pinggirkan mobil ke tempat yang aman untuk memeriksa mobil karena indikator warna merah erat hubungannya dengan keamanan mobil. Indikator oli dan temperatur yang bermasalah akan membuat lampu berwarna merah menyala.

Lampu berwarna kuning adalah peringatan bagi kita untuk berhati-hati. Sebagai contoh, lampu kuning akan menyala jika mesin perlu diperiksa (check engine). Mobil tetap dapat berjalan, namun kita harus memeriksa kondisi mesin untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.

Lampu warna hijau tidak menandakan masalah, namun menandakan salah satu sistem yang sedang bekerja di mobil.

2. Mesin sulit hidup
Mobil dengan kondisi baik cukup dinyalakan sekali. Jika mobil harus dinyalakan berkali-kali, itu tandanya terdapat masalah pada mesin. Sebelum masalah bertambah berat, sebaiknya bawa mobil ke bengkel terdekat atau ke posko bengkel yang tersedia di rute mudik Anda.

3. Gas buang berasap
Indikasi mobil bermasalah adalah gas buang berasap putih atau hitam pekat. Jika asap berwarna putih, kemungkinan terdapat kerusakan mekanikal di dalam mesin yang menyebabkan oli masuk ke ruang bakar. Jika asap berwarna hitam pekat, artinya ada masalah pada sistem bahan bakar, yang dapat menyebabkan mobil mogok dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi sangat boros. 

4. Akselerasi
Saat ada masalah akselerasi, biasanya tarikan menjadi lebih lambat, yang berarti ada masalah pada mesin atau sistem. 

5. Rem bunyi
Rem yang berfungsi dengan baik seharusnya tidak berbunyi saat kita menginjak pedal rem. Jika rem berbunyi, beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah kampas rem menipis, kotoran menumpuk pada cakram rem, kekurangan pelumas pada pedal rem atau masalah pada transmisi. 

Tiga Hal yang Wajib Dibawa Dalam Mobil Saat Mudik 

Tidak hanya saat mudik, tapi setiap kali kita berkendara, ada beberapa perlengkapan yang harus tersedia. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan 74/2021, setiap mobil harus memiliki hal-hal berikut:

1. Cadangan bagian-bagian penting mobil 
Yang paling penting untuk dibawa adalah ban serep dengan tekanan angin yang sesuai. Banyak mobil yang sudah dilengkapi dengan ban serep pabrikan, namun perhatikan ban yang disediakan oleh pabrikan. Jangan lupa kalau ban mobil serep tidak bisa menggantikan ban utama untuk jangka waktu yang lama. Gunakan ban serep menuju bengkel terdekat agar ban mobil utama dapat diperbaiki. Selain ban, beberapa cadangan terkait lampu seperti fuse/sekering dan bohlam ada baiknya disediakan dalam mobil.

2. Toolkit dan dongkrak
Toolkit adalah kotak berisi berbagai perkakas untuk keadaan darurat. Toolkit biasanya berisi pisau lipat, tang, gunting, kunci L, obeng, kunci inggris, kabel, selotip, lakban, cable ties, hingga senter. Pastikan isi toolkit yang ada di mobil Anda lengkap. Jangan lupa untuk turut membawa dongkrak dan segitiga merah yang penting untuk digunakan jika Anda perlu mengganti ban darurat.

3. Kotak P3K
Kondisi kesehatan pengemudi dan penumpang dalam perjalanan Mudik juga harus diperhatikan. Saat ada anggota keluarga yang kesehatannya menurun dalam perjalanan, obat-obatan akan sangat membantu. 

Cara Menghemat Bahan Bakar Saat Mudik 

Dengan kenaikan harga bahan bakar dan juga jarak yang terbilang cukup jauh, perjalanan mudik dapat membuat konsumsi bahan bakar meroket. Meski demikian, perhatikan dua hal ini untuk menjaga konsumsi bahan bakar dalam batas wajar. 

1. Pastikan kendaraan dalam keadaan baik
Kondisi kesehatan mobil Anda sangat berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Jika terdapat masalah di mobil Anda, hal ini menambah beban kerja mobil dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar. Untuk itu pastikan seluruh fungsi mobil bekerja dengan baik, termasuk hal-hal kecil seperti tekanan ban. Harap jadi perhatian jika mobil sudah menunjukkan masalah-masalah seperti yang dijelaskan sebelumnya.

2. Perhatikan gaya berkendara
Tanpa disadari, gaya berkendara juga memengaruhi konsumsi bahan bakar. Ada banyak cara berkendara yang dapat diterapkan untuk membantu menghemat bahan bakar, di antaranya:

 - Hindari bersikap agresif dalam berkendara karena akan cenderung melakukan rem mendadak karena bahan bakar terbuang akibat perubahan kecepatan drastis.

 - Manfaatkan engine break atau teknik memperlambat kecepatan mobil dalam jarak waktu pendek dengan aman untuk meringankan kerja rem dengan cara mengandalkan putaran mesin ketika transmisi ke gigi yang lebih rendah.