RN - PSI meminta kepada orang yang menyindir Anies Baswedan untuk stop. Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar menyinggung cara menilai orang berdasarkan ide dan gagasan terkait pemuda menyindir baliho Anies 'orang Yaman'.
Michael meminta segala bentuk perpecahan disetop.
"Keliru! Gubernur Anies itu adalah orang Indonesia. Kita harus sudahi perpecahan, dan PSI tegas menolak rasisme oleh siapapun kepada siapapun. Menilai seseorang harus bicara ide dan gagasan," kata Michael, dalam keterangan tertulis Minggu (1/5).
BERITA TERKAIT :Makelar Acara Di Disbud DKI Dari Kabid Hingga Sudin Kebudayaan, Bikin Acara Fiktif & Patok Duit Fee?
Sanggar Tari & Pembinaan Khas Betawi Jadi Korban Anggaran Fiktif Disbud DKI
Michael mengatakan pihaknya tidak dapat menerima bentuk rasis dan SARA kepada siapapun. Terlebih menurutnya hal ini dapat berpotensi berlanjut hingga Pemilu 2024.
"Kami tentunya tidak bisa terima narasi yang seperti ini. Tidak hanya soal Pak Anies, ini soal menjaga ke-Indonesiaan kita. Bersikap rasis dan mengungkit SARA untuk menjatuhkan orang membuat makin sempit pikiran kita. Makin tidak ada ujungnya hina-hinaan, bahkan bisa terus sampai 2024 kalau tidak di-stop," tambahnya.
Diketahui, seorang pemuda di Jawa Timur menyindir baliho bergambar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan sebutan 'orang Yaman'. Ujaran pemuda itu menuai beragam tanggapan agar segala bentuk narasi yang menyudutkan identitas dihentikan.
Video pemuda menyindir baliho Anies 'orang Yaman' beredar di TikTok berdurasi 15 detik diunggah oleh akun @rianda27. Pemuda yang bicaranya bercengkok Melayu itu merasa tidak terima dengan adanya baliho Anies Baswedan tersebut.
"Supaya apa wajah orang Yaman dipasang di Surabaya? hah!" kata pria berbaju kuning itu seperti dilihat detikJatim di Surabaya, Sabtu (30/4/2022).
"Ini siapa? Orang enggak kenal, jangan dipajang-pajang di sini," sambungnya.
Setelah ditelusuri, lokasi baliho Anies Baswedan dengan latar gambar berwarna hijau itu ternyata bukan berada di Surabaya. Melainkan ada di Sidoarjo. Persisnya berada di seberang SPBU Aloha.
Hal itu dibenarkan oleh seorang pedagang makanan di SPBU Aloha, Sunarno (45). Dia memastikan bahwa lokasi baliho itu memang berada di seberang SPBU.
"Iyo iki, ngarep iki (Iya ini, di depan itu)," kata Sunarno ketika detikJatim memperlihatkan video tersebut.
Saat ditanya lebih lanjut, Sunarno yang saban hari memang berada di SPBU itu, mengaku tidak tahu soal pria berbaju kuning tersebut. Dia juga tidak tahu kapan video itu direkam.
Sementara itu, polisi belum menerima adanya laporan terkait pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan video tersebut. Namun, polisi juga membenarkan bahwa lokasi video itu memang ada di Jalan Raya Aloha.
Kembali ke Michael. Menurutnya publik bisa menerima pluralisme dan menjaga kebinekaan. Ia meminta untuk tidak menyerang orang secara pribadi, namun dilihat kebijakan dan gagasan yang telah dilakukan.