Minggu,  28 April 2024

Hepatitis Akut Di DKI, Tak Ada Tapi Ada Balita Tewas Lagi 

NS/RN
Hepatitis Akut Di DKI, Tak Ada Tapi Ada Balita Tewas Lagi 
Ilustrasi

RN - Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un. Korban tewas akibat hepatitis akut kembali terjadi. 

Kali ini menimpa seorang anak berusia 8 tahun berinisial A. Bocah tersebut wafat di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat

Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat membenarkan hal itu.

BERITA TERKAIT :
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh
Corona Ngamuk Lagi, Yang Belum Vaksin Pasti Parno 

"Iya yang meninggal satu itu dari Taman Sari, dari RSCM juga sudah dipastikan seperti itu (Hepatitis Akut)," kata Pelaksana Tugas Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Yudi Dimyati saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Berdasarkan hasil penelusuran, Yudi mengutarakan, korban berasal dari lingkungan pemukiman menengah ke bawah. Meski demikian, Yudi belum dapat memastikan apa penyebab anak tersebut terjangkit.

"Karena kalau hepatitis ini, hepatitis A saja bisa lewat keringat, jadi tangan sedangkan Hepatitis B, C itu dari cuci darah kemudian lebih sulit lagi. Kita juga belum bisa pastikan penyebabnya apa sih," ucapnya.

Sambil menelusuri penyebab terjangkit hepatitis akut yang diderita bocah tersebut, pihaknya mengimbau warga yang tinggal di sekitar rumah korban untuk melapor ke puskesmas jika mengalami gejala-gejala tertentu seperi panas, mual-muntah, nyeri di bagian perut hingga tanda menguning.

"Langsung kita minta keluarga hubungi puskemas untuk minta rujukan," tuturnya.

Sebelumnya, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Sudinkes Jakarta Barat Arum Ambarsari melaporkan seorang anak berusia 8 tahun di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat meninggal dunia diduga terindikasi sebagai probable Hepatitis akut.

Anak tersebut telah dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (19/4/2022) setelah menjalani sejumlah perawatan intensif di rumah sakit. Sebelumnya, anak tersebut mengalami gejala demam, mual, muntah, diare dan menurunnya kesadaran.

Arum menjelaskan, anak tersebut diduga terindikasi penyakit misterius ini ketika sudah dinyatakan meninggal dunia. "Pasien tersebut sakit di tanggal 5 April 2022, lalu dirujuk ke RSUD Sawah Besar pada 15 April 2022, kemudian dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo pada 17 April 2022. Dua hari kemudian dinyatakan meninggal dunia," papar Arum.

"Diketahui setelah meninggal melalui laporan dari pihak rumah sakit, bahwa ada kasus Hepatitis berat seperti di negara-negara lain yang melaporkan," tambah Arum.