RN - Potensi tanaman bambu di daerah Bogor sangat berlimpah. Hal ini pula yang menjadi ciri khas Bogor. Sehingga, tak mengherankan daerah yang berdekatan dengan pusat pemerintahan Jakarta ini melahirkan banyak pengrajin bambu.
Saung Anyaman Bambu Paguyuban Rakomdes adalah salah satu kelompok pengrajin bambu yang ada di Kampung Karakal RT 02/RW 06, Desa Jambuluwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dari bambu, beragam kerajinan anyaman bisa dihasilkan kelompok ini seperti tempat tisu, gantungan lampu, tempat buah, tempat koran atau majalah, serta berbagai hiasan rumah.
Koordinator pengrajin bambu, Mulyanto menuturkan, masyarakat Desa Jambuluwuk punya kemampuan mengayam bambu sehingga jika dikembangkan dan dikelola dengan baik bisa meningkatkan pendapatan mereka.
“Persoalan yang dihadapi pengrajin bambu adalah keterbatasan modal, hingga mereka sulit berkembang. Selain keterbatasan modal, pasar menjadi persoalan, mereka tidak tahu ke mana produk-produk yang telah mereka buat dipasarkan,” terang Mulyanto.
BERITA TERKAIT :Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir
Bogor Sudah Dilanda Bencana, Puluhan Rumah Rusak Dan Longsor Di Mana-Mana
Mulyanto bersama para pengrajin lainnya berharap adanya bantuan memasarkan produk mereka.
Masih kata Mulyanto, di wilayah Bogor sangat banyak tanaman bambu. Dengan slogan 'Aku Cinta Indonesia, ia yakin ke depannya semakin banyak orang yang peduli produk-produk yang berasal dari bambu. Bahkan mau ikut melestarikan produk-produk lokal yang bahan bakunya berasal dari bambu.
“Secara ekonomi, bambu mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi sebab bambu mempunyai sifat multifungsi, bisa diolah untuk berbagai barang. Itu yang menyebabkan bambu punya nilai ekonominya yang tinggi. Bahkan bisa menjadi sumber perekonomian masyarakat,” pungkasnya.