Kamis,  18 April 2024

Pengangguran Kabupaten Bogor Diklaim Turun, Disnaker Jangan Bohong Lah?

NS/RN
Pengangguran Kabupaten Bogor Diklaim Turun, Disnaker Jangan Bohong Lah?
Ilustrasi

RN - Angka pengangguran di Kabupaten Bogor turun. Klaim ini diungkap Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor.

Padahal, jika melihat faktanya, banyak warga Bogor nganggur. Bahkan, banyak juga warga yang penghasilannya rendah. 

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor, Anwar Anggana mengatakan, pasca adanya pelonggaran PPKM, Disnaker fokus mengurangi angka pengangguran yang sempat naik di masa pandemi.

BERITA TERKAIT :
Udah Tau Ramadhan, Tempat Maksiat Di Bogor Nekat Buka 
Kadernya Jadi Wali Kota, Suara PAN Belum Maksimal Di Kota Bogor 

“Pada tahun 2020 angka pengangguran mencapai 14,29 persen atau sekitar 390,721 orang. Sementara, pada tahun 2021 angka pengangguran turun menjadi 12,22 persen atau sekitar 340,604 orang. Penurunan terjadi sekitar 2 persen,” kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor Anwar Anggana kepada wartawan Selasa 24 Mei 2022.

Berbagai cara, strategi dan upaya terus dilakukan, kata Anwar, salah satunya membuka kembali Balai Latihan Kerja (BLK) dan beberap pelatihan serta melakukan komunikasi dengan perusahaan/industri yang ada di Kabupaten Bogor.

“Sektor yang sangat terdampak tentunya sektor pariwisata. Kita tahun ini fokus mengurangi angka pengangguran, minimal 50 ribu orang bisa bekerja tahun ini,” tambahnya.

Tak hanya itu, Anwar menambahkan, masih banyaknya kasus perselisihan hubungan industrial yang terjadi dan

Masih banyak minat penduduk Kabupaten Bogor untuk bertransmigrasi namun cenderung memilih-milih penempatan Transmigrasi.

“Sejumlah isu strategis yang saat ini terus ditangani seperti, masih tingginya tingkat pengangguran terbuka, belum terpenuhinya kualifikasi dan kompetensi Tenaga kerja Kabupaten Bogor, yang sesuai dengan standar perusahaan atau industri,” jelasnya.

Anwar juga menegaskan, faktor-faktor tersebut sekarang dalam penanganan guna lapangan pekerjaan kembali terbuka untuk masyarakat.

“Faktor itu yang sekarang kita tangani, mudah-mudahan kedepan semua bisa kembali terbuka, masyarakat yang nganggur punya semangat ingin kerja,” pungkasnya.