Sabtu,  20 April 2024

Lagi-lagi Mercy Recall Mobil, Kali Ini Hampir 1 Juta Model Lawas 

Tori
Lagi-lagi Mercy Recall Mobil, Kali Ini Hampir 1 Juta Model Lawas 
Logo Mercedes-Benz (Foto: benzworld.org)

RN - Mercedes-Benz akan menarik kembali hampir satu juta kendaraan model lama di seluruh dunia karena masalah potensial terkait dengan sistem pengereman.

Otoritas transportasi federal Jerman (KBA) mengatakan bahwa penarikan tersebut mempengaruhi mobil yang dibuat antara tahun 2004 hingga 2015 dari seri SUV ML dan GL, serta minivan mewah R-Class.

Menurut KBA, sebanyak 993.407 kendaraan ditarik di seluruh dunia, termasuk sekitar 70.000 unit di Jerman.

BERITA TERKAIT :
Jokowi Sentil Macet DKI, Warga: Gak Ada Anies Makin Parah Pak
Macet Di Mana-Mana, Sentilan Jokowi Untuk Industri Otomotif 

“Korosi pada booster rem dalam kasus terburuk dapat menyebabkan koneksi antara pedal rem dan sistem pengereman terputus. Akibatnya, rem servis bisa berhenti berfungsi,” kata KBA, dikutip dari The Guardian,  Minggu (5/6/2022).

Mercedes-Benz mengonfirmasi atas penarikan itu dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP. Menurut perusahaan langkah tersebut diambil berdasarkan "analisis laporan terisolasi untuk kendaraan tertentu".

"Dalam kasus korosi yang sangat parah yang jarang terjadi, mungkin saja manuver pengereman yang sangat kuat atau keras menyebabkan kerusakan mekanis pada booster rem, di mana koneksi antara pedal rem dan sistem rem akan gagal," kata Mercedes.

"Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, tidak mungkin memperlambat kendaraan melalui rem servis. Dengan demikian, risiko kecelakaan atau cedera akan meningkat," tambah perusahaan itu.

Perusahaan mengatakan langkah penarikan tersebut akan dilakukan sesegera mungkin dan menghubungi pemilik kendaraan yang berpotensi terkena dampak.

“Proses penarikan akan melibatkan pemeriksaan kendaraan yang berpotensi terkena dampak dan tergantung pada hasil pemeriksaan, mengganti suku cadang jika diperlukan. Sampai pemeriksaan dilakukan, kami meminta pelanggan untuk tidak mengemudikan kendaraan mereka,” kata perusahaan yang berbasis di Stuttgart itu.