RN - Kehadiran Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah petinggi negara dan ribuan penonton pada balap Formula E di Ancol Minggu (5/6/2022), mengirim pesan penting.
Yakni, Puan Maharani tampil sebagai simbol politisi dan negarawan yang lebih mendahulukan kepentingan bangsa di atas segala-galanya.
"Bangsa ini merindukan tokoh bangsa seperti itu, dan Puan Maharani telah memberikan teladan nyata," ujar Syahrudin, YS, Direktur Eksekutif Pusat Studi Demokrasi dan Peradaban (PSDP), pada wartawan, Selasa (7/6/2022).
BERITA TERKAIT :28 Juta Orang Terancam Kena Diabetes, Anak-Anak Sudah Terjangkit Kencing Manis
Soal Hak Angket, Sikap Puan Maharani Dan Hasto Terbelah?
Seperti diketahui, sebelum gelaran balap mobil listrik bergengsi di dunia tersebut, dari mulai persiapan hingga jelang pelaksanaan diwarnai dengan pro dan kontra. Padahal balap Formula E untuk kepentingan dan mempertaruhkan nama bangsa, kini dan ke depan.
Bersamaan dengan itu, berbagai opini mencuat belakangan ini terkait siapa kandidat yang akan tampil sebagai Presiden dan Wakil Presiden mendatang. Belum lagi dengan adanya manuver sejumlah menteri atau pejabat tinggi negara yang seolah sudah melakukan kampanye secara terselubung untuk kepentingan kandidasi Capres, baik melalui media maupun berbagai spanduk.
Demikian pula sejumlah partai politik yang sudah melakukan penjajagan koalisi untuk menghadapi Pemilu Serentak 2024. Hal ini sedikit banyak menimbulkan pergesekan dan meningkatkan eskalasi suhu politik di kalangan elit politik yang bisa berimbas kepada massa tingkat akar rumput.
"Langkah Puan yang hadir pada balapan Formula E di Ancol yang dianggap banyak kalangan cukup sukses, dapat menurunkan tensi politik akibat polarisasi dukungan terhadap Capres. Selain juga akan meningkatkan semangat integrasi bangsa untuk lebih fokus dalam melakukan pemulihan ekonomi akibat diterpa pandemi Covid-19. Bahwa dari langkah Puan Maharani tersebut berdampak terhadap peningkatan popularitas dan elektabilitasnyandi Pilpres mendatang, merupakan konsekwensi logis yang pantas terjadi," tutur Syahrudin.