RADAR NONSTOP - Pecinta bola Sumatera Utara menangis. Tim kesayangan mereka PSMS Medan ambruk.
PSMS terpaksa turun kasta ke Liga 2 setelah takluk dari PSM pada laga pamungkas Liga 1 2018, di Stadion Mattoangin, Minggu (9/12/2018) sore.
"Ini prestasi buruk. Kami tak mimpi juara Liga 1 tapi kenapa malah remuk ke Liga 2, kalau begini terus bisa #EdyOut," ungkap Bahari warga Kota Medan kepada Radar Nonstop.
BERITA TERKAIT :Kevin Diks Dilirik Klub Liga Utama Jerman
Ban Kapten Mbappe di Timnas Bakal Dicopot
Bahari yang merantau di Jakarta mengaku kecewa dan kesal. Dia juga menuding lemahnya PSMS lantaran pemerintah daerah tidak peduli dengan bola.
"Contoh dong Anies dan dan Ridwan Kamil yang selalu support sepak bola," keluh bapak dua anak ini.
Rasa kecewa juga dilontarkan Richard (30). Pria asal Tapanuli Utara yang bekerja di kawasan Thamrin ini iri dengan Persija yang didukung penuh Anies Baswedan. "Ini prestasi buruk bah," ungkapnya.
Harusnya kata dia, Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara yang juga Ketua Umum PSSI mau memperhatikan sepak bola. "Edy harus lihat dan belajar ke Jakarta dan Jabar, kalau tidak bisa #EdyOut" keluhnya.
Gerakan #EdyOut juga sudah gaungkan para suporter bola. Mereka mendesak agar Gubernur Sumut itu mundur dari Ketua Umum PSSI.
Kapten PSMS Medan, Legimin Raharjo pun menyampaikan permintaan maaf atas nama seluruh pemain karena hasil buruk musim ini.
Publik Medan memang kecewa berat, sebab PSMS menang juga belum tentu lolos karena harus bergantung pada partai lainnya. Ini malah kalah dengan skor telak 1-5.
Legimin pun berharap, PSMS bisa bangkit dan musim depan bisa kembali lagi berjuang hingga naik kembali ke Liga 1.
"Kami benar-benar minta maaf kepada semua penggemar juga suporter PSMS. Dan semua masyarakat Medan, Sumut umumnya, kami minta maaf,” ucapnya.