RN – Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi menilai tidak elok Ganjar Pranowo mencoba mendapat dukungan partai lain, untuk bisa diusung menjadi calon presiden.
Menurut Hasan Nasbi, Ganjar Pranowo seharusnya berusaha meraih tiket pencalonan dari partainya sendiri, PDIP.
Hasan menilai jika benar niatan Ganjar Pranowo untuk mengambil dukungan dari KIB dalam pencapresan, hal itu sangat tidak elok dan dapat merusak ekosistem politik di Indonesia.
BERITA TERKAIT :PPN 12 Persen Usulan PDIP Saat Masih Mesra Dengan Jokowi, Prabowo Cuma Cuci Piring
Hidup Mati Kader Banteng Untuk Megawati
Seharusnya, Gubernur Jawa Tengah itu fokus merayu Ketua Umum PDIP untuk memberikan tiket pencapresan pada dirinya.
“Sebagai kader, Ganjar Pranowo berusaha dapat tiket dari PDIP. Kalau tidak dapat, dukung calon dari partai itu, jangan hantam kromo ke partai lain,” tutur Hasan, seperti dikutip dari podcast-nya, Rabu (8/6).
Hasan menambahkan, KIB yang diisi tiga partai politik, Golkar, PAN, dan PPP, tidak memiliki hubungan emosional apapun dengan Ganjar Pranowo.
Jadi, jika Ganjar Pranowo berniat mendapat restu KIB sebagai dukungan dirinya maju di Pilpres 2024, diibaratkan seorang yang memaksa memberhentikan taksi yang sudah berpenumpang bisa naiki, karena merasa mampu membayar.
"Kalau memaksakan melalui KIB, kan mereka tidak punya hubungan emosional, tidak punya hubungan organisasi. Akhirnya partai juga berpikir pendek, ok kita terima, tapi kedepan, nanti dulu. Partai yang membesarkannya saja ditinggalkan," ujar Hasan.
Hasan menilai, klaim kelompok Ganjar Pranowo yang sudah direstui Presiden Joko Widodo bisa jadi benar. Namun, menurutnya, Ganjar Pranowo bukan satu-satunya tokoh yang bisa mengantongi restu Jokowi.
Hasan mengatakan, siapapun tokoh yang menghadap dan meminta restu, pasti akan direstui Jokowi. Seperti Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, hingga Puan Maharani atau Erick Thohir.
“Bahkan kalau Anies Baswedan datang menghadap Jokowi untuk meminta restu capres, pasti didukung,” tegas Hasan.