Kamis,  25 April 2024

LH Jakut Berharap PGJSS Mampu Lahirkan Kesadaran dan Nilai Ekonomis Warga

HW
LH Jakut Berharap PGJSS Mampu Lahirkan Kesadaran dan Nilai Ekonomis Warga
Kasudin LH Jakarta Utara, Achmad Hariadi/net

RN - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibawah Komando Anies Baswedan terus berupaya dalam mengurangi sampah di lingkungan warga. 

Upaya pengurangan sampah itu dengan cara menggelar Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) pada Senin (20/6) hingga Sabtu (25/6) mendatang. 

"Masyarakat ikut ambil tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan sampah, di antaranya mengurangi sampah organik dan anorganik," ucap Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara, Achmad Hariadi, Sabtu (12/06/2022).

BERITA TERKAIT :
Sampah Makanan Lebaran Warga Jakarta 66 Ribu Ton, Warga Bekasi: Bau Busuk Makanan Basi 
Ubah Sampah Jadi Nilai Ekonomis, Pengurus RW 13 Penjaringan Santuni Anak Yatim

Hariadi menjelaskan, PGJSS merupakan implementasi Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga. 

Selama satu pekan dalam momentum tersebut, warga diminta mengelola sampah minimal dengan memilah sampah dari setiap lingkungan rumah tangga.

“Sampah yang masih bernilai ekonomis dan non ekonomis dipilah untuk dimanfaatkan kembali sehingga hanya tersisa residu yang signifikan pada pengurangan sampah yang diangkut ke TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantar Gebang,”bebernya.

Hariadi memastikan gerakan ini merupakan suatu bentuk upaya kolaborasi bersama baik pemerintah, masyarakat, hingga pemangku kepentingan (stakeholder). 

Untuk itu, pengelolaan sampah yang diperankan masyarakat tetap mendapat pengarahan dari pemerintah, kader kemasyarakatan, Bidang Pengelolaan Sampah Rukun Warga (BPS RW), maupun stakeholder.

“Kita mengutamakan sasarannya adalah sampah organik karena sampah organik di rumah tangga ini lah yang paling besar diangkut ke TPST Bantar Gebang,” jelasnya.

Secara teknis, dia memastikan sampah yang sudah dipilah setiap rumah tangga diangkut secara terjadwal oleh petugas. Gerobak sampah yang digunakan mengangkut sampah dari rumah tangga pun dimodifikasi sesuai dengan kategori pilah sampah.

“Kita juga akan menempatkan kantong pilah sampah ramah lingkungan sehingga sampahnya dipilih sejak dari rumah tangga, kemudian juga gerobaknya juga ada kategori pilah sampah sehingga sampai ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) itu juga sudah dalam keadaan terpilah, tidak tercampur satu sama lain,” tutupnya