RN - Diduga asik healing-healing di DKI kebelet kursi gubernur pada Pilkada 2024 mendatang. Wilayah Bang Zaki (Bupati Kabupaten Tangerang) tak terurus.
Salah satunya, soal peningkatan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di 29 Kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang yang kian mengganas.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mencatat jumlah kasus DBD pada semester pertama tahun 2022, sekarang ini, sudah hampir menyamai kasus sepanjang tahun lalu.
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Tangerang, tercatat 611 kasus DBD sejak Januari hingga Juni 2022. Sementara pada Januari hingga Desember 2021 hanya terdata 671 kasus DBD di daerah itu.
"Untuk usia paling banyak terkena kasus DBD 15-44 tahun," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Tangerang Sumihar Sihaloho seperti dilansir merdeka.com, dikutip Kamis (16/6).
Meningkatnya angka kasus DBD di Kabupaten Tangerang, juga diikuti dengan peningkatan kasus kematian akibat virus yang dibawa nyamuk Aides Aegypty itu. Sumihar menyebutkan, angka kematian akibat DBD di tahun 2022 ini naik 0,01 persen dibanding tahun lalu. Namun dia tidak merinci jumlah kematian pada tahun ini dan tahun lalu.
“CFR (Case Fatality Rate) atau angka kematian tahun 2021sebesar 0,4 persen dan CFR tahun 2022 sampai dengan bulan Juni, sebesar 0,41 persen," ucap dia.
Sumihar menerangkan kasus DBD menyebar di 29 wilayah kecamatan. Lima wilayah kecamatan tercatat sebagai wilayah tertinggi kasus DBD, yakni Kelapa Dua, Curug, Balaraja, Pagedangan, dan Legok.
Dia mengimbau masyarakat Kabupaten Tangerang agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan memerhatikan tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Agar warga masyarakat untuk mau memeriksa jentik rumah masing-masing, dengan menerapkan satu rumah satu jumantik untuk menurunkan kasus DBD ini," tandasnya.