RN-Pemerintah harus menyiapkan langkah antisipatif penanganan COVID-19 yang mulai meningkat dalam sepekan ini.
"Pemerintah harus segera mempersiapkan sistem kesehatan dan mengambil langkah untuk menekan kasus COVID-19. Apalagi per Rabu kemarin, jumlah kasus baru naik secara signifikan yakni 1.242 kasus," ujar anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher kepada Radarnonstop.co, Kamis (16/6/2022).
Data per Selasa (14/6/2022), tercatat jumlah COVID-19 di Indonesia mencapai 6.062.009 dengan tingkat kesembuhan 5.900.049, dan meninggal 156.662 orang.
BERITA TERKAIT :Corona Depok Makin Ganas, Banyak Yang Mendadak Meriang Dan Flu
Lansia 60 Tahun Sudah Bisa Suntik Booster
Netty khawatir jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan antisipatif, maka kasus akan terus bertambah naik.
"Disiplin prokes masyarakat sudah mulai longgar. Tempat-tempat publik kembali dibanjiri pengunjung. Pertemuan tatap muka dan mobilitas masyarakat sudah kembali seperti sebelum ada pandemi. Apa langkah yang diambil pemerintah agar masyarakat kembali waspada?" katanya.
Netty menyesalkan sikap pemerintah beberapa waktu belakang ini yang cenderung memberi kesan agar masyarakat melonggarkan prokes seperti, membolehkan membuka masker dan penurunan aktivitas testing.
"Bahkan acara-acara besar juga sudah digelar tanpa prokes yang ketat. Pesan yang ditangkap masyarakat adalah pelonggaran, karena COVID-19 sudah landai atau bahkan hilang. Akibatnya masyarakat banyak yang tidak waspada dan cenderung mengabaikan prokes," katanya.
Komunikasi publik yang disalahpahami masyarakat ini, kata Netty, bahkan berdampak pada munculnya sikap kurang responsif terhadap imbauan vaksinasi.
"Program vaksinasi booster yang telah dianggarkan pembiayaannya oleh pemerintah cenderung diabaikan masyarakat. Mereka telanjur termakan opini bahwa COVID-19 sudah hilang, untuk apa vaksinasi," jelas Netty.
Menurut Netty, tingkat vaksinasi booster di daerah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon sebagai daerah pemilihannya masih di bawah 30 persen. "Sayangnya, masyarakat sudah tidak antusias untuk melakukan booster dengan alasan pandemi sudah hilang. Padahal sudah diming-imingi dengan pemberian minyak goreng," katanya.
Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah bergegas mengambil langkah antisipatif agar tidak terjadi ledakan kasus corona yang mengkhawatirkan.